Fisioterapi dan Lingkungan Aktifitas


Lingkungan aktifitas merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melakukan aktifitasnya. Masyarakat (keluarga, kelompok, komuniti, masyarakat) atau disebut dengan lingkungan psikososial dan lingkungan fisik (biofisik) terlibat dalam interaksi individu dan antar individu.
Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk manusia sebagai lingkungan sosial, hal sebagai lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai. Pengertian masyarakat juga meliputi pengaruh-pengaruh sosial, ekonomi dan lingkungan dimana selama interaksi manusia akan terjadi perubahan. Pasien/klien adalah anggota keluarga yang merupakan unit dari komuniti.
Keluarga mencakup kelompok individu yang berhubungan erat secara terus-menerus dan terjadi interksi satu sama lainnya baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau komuniti secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan aktifitas dimana ia berada.
Komuniti terdiri dari individu, kelompok/keluarga dan merupakan kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas geografi atau nilai-nilai serta tujuan tertentu. Bila ada anggota keluarga/kelompok yang sakit secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi anggota keluarga/ kelompok yang lain dan juga komuniti. Keluarga selain dapat menunjang pengobatan dan memberikan dukungan emosional kepada anggota keluarga yang sakit, juga dapat menunjang perkembangan sosial dan psikologis kelompok secara keseluruhan.
Masalah keterbatasan kapasitas fisik (impairment) dan kemampuan fungsional (ketidak mampuan) dan handicap maerupakn stikma sosial dimasyarakat yang harus menjadi sasaran pelayanan kesehatan utama.
Fisioterapis sebagai anggota komuniti yang berperan serta pada pelayanan kesehatan kepada komuniti harus mempunyai pengetahuan dan pengertian yang dalam dan luas tentang komuniti dan unit-unit dasarnya. Fisioterapi membantu meningkatkan dan mempertahankan kesehatan individu, kelompok, keluarga dan masyarakat, serta memberikan motivasi kepada mereka untuk mencapai tingkat kesehatan setinggi-tingginya, dengan sasaran utama kesehatan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya.
Fisioterapi komprehensif memperhatikan pasien/klain sebagai anggota keluarga dan komuniti serta berusaha membantu keluarganya dalam mengadakan penyesuaian diri yang diperlukan terhadap keterbatasannya. Fisioterapis harus memahami norma-norma sosial guna berinteraksi secara tepat dan menentukan rangkaian kegiatan dengan pasien/klien/. Individu dalam keluarga, kelompok dan masyarakat selalu melakukan aktivitas sesuai dengan peran/tanggung jawabnya, berdasarkan ini individu berinteraksi dengan lingkungan aktifitas yang berupa psikosisoal (superorganik) dan fisik seperti desain arsitek, tehnologi (metoda dan alat kerja/rekreasi/adaptasi). Berbagai aktivitas individu sangat tergantung pada kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya dalam interaksi dengan lingkungannya. Sehingga lingkungan aktifitas harus dapat menjamin kelangsungan peran dan tanggung jawab individu. Perubahan lingkungan sering dilakukan untuk menyesuaikan atau menyeimbangkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya secara tombal balik sehingga tercipta lingkungan aktifitas yang optimal.
Fisioterapi dapat membantu dalam mengadakan perubahan-perubahan linngkungan aktifitasnya dengan membantu mengadakan analisis aktifitas, memberikan tehnik/metoda aktivitas dan penyesuaian interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan konsep ini fisioterapis didik perlu dibekali pengetahuan tentang :
a. Sistem masyarakat dengan penekanan pada antropologi sosial dan perubahan-perubahan sosial kaitannya dengan perkembangan IPTEK.
b. Kesehatan keluarga kaitannya dengan masalah psikososial akibat gangguan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional (termasuk kesegaran jasmani)
c. Kesehatan masyarakat, kesehatan kerja dan ergonomis.
d. Aktifitas leisure, adaptasi, kerja (produktivitas) kaitannya dengan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional.


BACA JUGA:  Agama Dalam Fisioterapi