Gambaran klinis stroke ringan mungkin termasuk kelompok yang sangat beragam efek, atau gejala. Ini termasuk perubahan sensasi, perubahan pola gerakan, kelemahan atau kelumpuhan, gangguan emosi dan perubahan pidato. Semua, atau hanya beberapa gejala stroke ringan mungkin hadir dalam setiap kasus tertentu.
Sensasi
Hal pertama yang akan terpengaruh mungkin indera, terutama indera peraba, dan ini dapat memiliki dampak yang dramatis pada kapasitas orang untuk rehabilitasi. Sebagai contoh, kurangnya sensasi di sisi (lumpuh) hemiplegia sering dapat membuat sulit bagi orang untuk memahami apa yang dibutuhkan. Kurangnya persepsi dikombinasikan dengan hilangnya sensasi dapat menyebabkan risiko besar cedera. Misalnya, orang tidak dapat merasakan panas, yang berarti mereka membutuhkan kesadaran yang jauh lebih besar dari di mana kaki mereka dalam ruang jika mereka ingin menghindari tersiram air panas atau dibakar.
Gerakan
Hal yang akan paling jelas untuk orang di sekitar orang dengan gejala stroke ringan akan menjadi pola gerakan abnormal. Hal ini mungkin disebabkan oleh nada normal, defisit sensorik, kehilangan keseimbangan atau ekuilibrium dan reaksi meluruskan. Misalnya, ketika membawa makanan dari piring ke mulut lengan dapat pergi ke pola fleksi.
Kelumpuhan
Kelumpuhan (atau plegia) adalah gejala yang paling mudah dikenali stroke. Kelumpuhan mungkin hanya lemah dimana stroke telah menjadi salah satu ringan. Kelemahan ini terjadi di sisi tubuh yang berlawanan dengan lesi di otak. Wajah, leher dan otot batang dapat terlibat serta lengan dan kaki. Nada otot mengubah setelah stroke dan mungkin baik dikurangi (hypotonicity) atau meningkat (hypertonicity, atau kekejangan).
Efek emosional
Banyak orang menderita gangguan emosional setelah stroke, bahkan yang ringan. Mereka dapat menjadi emosional labil, misalnya tertawa atau menangis pada waktu yang tidak tepat. Ini dapat sangat menyedihkan baik bagi orang dan wali mereka, keluarga atau kerabat. Lability cenderung untuk lulus, tetapi bisa memberi cara untuk depresi, frustrasi dan agresi. Hal ini terutama kasus di mana stroke juga menyebabkan gangguan komunikasi.
Pidato
Pidato dan bahasa gangguan biasanya terjadi di mana seseorang memiliki lesi di belahan kiri. Jika otot-otot yang terlibat dalam pidato lemah (atau lumpuh) pidato dapat menjadi jelas, meskipun tidak ada kerugian yang nyata bahasa. Defisit bahasa dikenal adalah ‘disfasia’ dan ini dapat berarti bahwa orang baik tidak dapat mengekspresikan diri mereka melalui pidato (meskipun mereka masih dapat memahami kata yang diucapkan), atau mereka mungkin kehilangan kemampuan untuk memahami kata yang diucapkan.