Hexagonal Obstacle Agility Test


Hexagonal Obstacle Agility Test


Tes ini bertujuan untuk mengukur agility (kelincahan) atlit dan sebagai alat ukur untuk melihat perkembangan agility atlit. Dalam tes ini diperlukan :

  • 66 cm kotak heksagon dengan 6 sudut dibuat diatas lantai.
  • Stopwatch
  • Seorang asisten

Prosedur Pelaksanaannya :

  • Atlit berdiri di titik tengah kotak heksagon, menghadap ke garis A.
  • Sepanjang test atlit harus menghadap ke garis A.
  • Pada aba-aba “go”, stopwatch dijalankan dan atlit melompat dengan kedua kaki dari titik tengah melewati garis B dan kembali ke titik tengah, kemudian melompat melewati garis C dan kembali ke titik tengah, kemudian melompat melewati garis D dan kembali ke titik tengah, dan seterusnya.
  • Ketika atlit melompat melewati garis A dan kembali ke titik tengah maka dihitung sebagai satu sirkuit.
  • Atlit harus menyelesaikan test dengan 3 sirkuit.
  • Ketika mencapai sirkuit ketiga (terakhir) maka waktu dihentikan dan dicatat.
  • Kemudian atlit istirahat selama 1 menit dan lakukan kembali test tersebut.
  • Test dilakukan sebanyak 2 kali dan tentukan waktu rata-rata yang dicapai.
  • Jika atlit melompat pada garis yang salah atau mendarat pada suatu garis maka test diulang kembali.
  • Hasil rata-rata waktu yang dicapai dicatat dan dicocokkan dengan tabel dibawah ini untuk melihat kategori yang dicapai.
BACA JUGA:  Fraktur Cervical pada Atlit

 

Tabel Hexagonal Obstacle Agility Test

 

GenderExcellentAbove AverageAverageBelow AveragePoor
Male<11.2 secs11.2 – 13.3 secs13.4 – 15.5 secs15.6 – 17.8 secs>17.8 secs
Female<12.2 secs12.2 – 15.3 secs15.4 – 18.5 secs18.6 – 21.8 secs>21.8 secs

Table Reference: Arnot R and Gaines C, Sports Talent, 1984