Proses Pemeriksaan Fisioterapi Pada Glenohumeral Joint (Regio Shoulder Joint) Part I


Glenohumeral JointGlenohumeral joint merupakan sendi joint merupakan sendi yang paling mobil di tubuh kita. Glenohumeral joint termasuk sendi peluru dengan mangkok sendi yang sangat dangkal.

Sendi ini mempunyai 3 derajat kebebasan yang memungkinkannya bergerak dalam tiga bidang gerak. Besarnya mobilitas sendi tersebut merugikan stabilitas.


Oleh sebab itu tidak banyak jika banyak luksasi terjadi didalam sendi glenohumeral. Struktur-struktur bahu dari tulang yang terpenting adalah scapula, clavicula dan humerus.

Acromion dan processus coracoideus  serta ligamen coracoacromialis merupakan atap bahu, dan diantara atap bahu dan caput  humeri terdapat suatu ruangan yang disebut ruangan subacromialis.

Di dalam ruangan ini terdapat bursa subacromialis/subdeltoidea sementara bagian bawahnya terdapat perlekatan tendo otot supraspinatus, infraspinatus dan subscpularis.

BACA JUGA:  Tenosynovitis

Karena mangkok glenohumeral joint dangkal sementara lingkup gerakannya luas, maka yang berfungsi sebagai stabilisator aktifnya adalah aktifitas dari “rotator cuff” yang terdiri dari m. subscapularis, m. supraspinatus, m. infraspinatus dan m. teres minor.

“Rotator cuff” selain sebagai stabilisator aktif juga sebagai penggerak, dengan demikian fungsi rotator cuff berkaitan  dengan fungsi pemeliharaan sikap dan membuat gerakan sendi glenohumeral dan kaitannya dengan sikap tubuh dan gerak tubuh secara keseluruhan.

Secara normal gerakan bahu terjadi secara halus dan terkoordinasi, dimana gerak pada masing-masing sendi dan kerja otot yang terkait pada shoulder complex terjadi secara sinkron.

BACA JUGA:  Palpasi Jaringan Lunak Pectoralis Mayor dan Musculus Biceps Brachii

E.A Codman memilahkan masing-masing gerak yang terjadi pada humerus, scapula dan clavikula sebagai “scapulo humeral rhythm” sebagai berikut :

a. Tiap abduksi lengan 15 derajad terdiri dari komponen gerak abduksi glenohumeral 10 derajad dan rotasi scapula terhadap dinding toraks  5 derajad. Hal ini terjadi terus sepanjang abduksi bahu dengan pola halus dan ritmis.

b. Scapula hanya dapat rotasi 60 derajad dan gerakan humerus secara aktif mencapai 90 derajad. Untuk mencapai abduksi elevasi penuh diperlukan rotasi humerus keluar.

Jika terjadi deviasi pada glenohumeral joint (hipomobil), maka terjadi  gerak scapula lebih awal yang dikenal sebagai reserve humeroscapular rhythm.

BACA JUGA:  Pengobatan Herbal Kumis Kucing

Pada situasi seperti ini rotator cuff tidak terganggu, tetapi apabila sendi sternoclavikularis  dan sendi akromioclavikularis  hipomobilitas maka akan terjadi gerakan pada sendi glenohumeral  secara lebih awak atau berlebihan, sehingga pada saat terjadi gerakan abduksi  bahu, terjadi benturan pada tuberculum minus  humeri yang dapat menyebabkan cidera  pada tendon m. supraspinatus atau tendon m. infraspinatus.

Sementara pada gerakan adduksi  horizontal akan terjadi benturan antara humerus dengan processus coracoideus yang dapat menyebabkan cidera pada tendon m. subscapularis atau dapat menimbulkan regangan secara berlebihan pada  m. infraspinatus.