Unit Mayor Model Keperawatan


Unit mayor model keperawatan digunakan untuk menjelaskan penekanan dan asumsi dasar dari teori keperawatan yang ada. Ke tujuh unit mayor tersebut adalah :

1. Tujuan keperawatan

 

Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai/diharapkan. Tujuan keperawatan yang dibuat harus sejalan dengan profesi lain seperti dokter, ahli gizi, ahli radiology


Masing-masing teori keperawatan mempunyai tujuan keperawatan yang spesifik, bergantung pada asumsi yang menyertainya.

Tujuan keperawatan digunakan untuk :

a. indikator pelaksanaan hasil

b. indikator evaluasi dan pembelajaran bagi praktisi

c. penerapan praktek keperawatan di berbagai setting

2. Klien

Masing-masing teori keperawatan memandang manusia sebagai makhluk yang mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual tetapi dengan sudut pandang dan penekanan yang spesifik untuk masing-masung teori keperawatan. Misalnya pada teori Orem, menekankan pada kemampuan klien dalam perawatan dirinya. Peplau melihat hubungan interpersonal antara klien dengan perawat dan tenaga medis lainnya.

3. Peran perawat

Perawat dalam perannya dalam menjalankan pelayanan keperawatan, mempunyai peran sebagai :

a. Pelaksana asuhan keperawatan

b. Pendamping dan konsultan klien

c. Pemberi pengarahan kepada klien

d. Pengembangan keperawatan melalui riset

4. Sumber kesulitan

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan pada Pasien Hipovolemik

Sumber kesulitan, adalah hal yang dirasakan oleh klien/pasien yang sulit untuk diatasi. Sumber kesulitan pasien merupakan masalah keperawatan yang memerlukan intervensi dari perawat. Misalnya ketika perawatan di rumah sakit, klien dengan fraktur femur dekstra, maka ia memerlukan bantuan ketika berjalan atau melakukan aktivitas lainnya.

5. Fokus intervensi

Fokus intervensi bergantung pada teori keperawatan yang ada. Misalnya Nightingale, intervensi berfokus pada perbaikan lingkungan dan nutrisi untuk meningkatkan status imun pasien. Orem berfokus pada kemampuan perawatan diri pasien.

6. Mode intervensi

Mode intervensi merupakan cara dalam melakukan intervensi. Missal fokus intervensi adalah stimuli nyeri maka mode intervensi adalah memodifikasi stimuli, menghilangkan stimuli, mengubah stimuli

7. Konsekwensi

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat ada konsekuensi yang harus dilakukan oleh perawat maupun pasien, maka setiap tindakan harus mendapat persetujuan dari pasien atau keluarganya.

Manfaat dari model keperawatan :

1. Model keperawatan memberikan dasar dalam pengembangan masa depan keperawatan sebagai profesi

2. Model keperawatan memberikan perawat sebagai kerangka konsep secara umum, meningkatkan komunikasi dan sebagai dasar dalam penelitian

BACA JUGA:  Chiari Malformasi Merupakan Penyakit langka

3. Model keperawatan meningkatkan pemahaman perawat mengenai proses keperawatan dan peran perawat

Hubungan teori keperawatan dengan proses keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan pengumpulan data mengenai respon pasien terhadap sakit. Teori keperawatan memberikan dasar dan arahan kepada perawat dalam melakukan pengumpulan data. Teori Nightingale memberikan dasar dalam pengkajian pola lingkungan dan nutrisi pasien. Teori Orem memberikan dasar dalam pengkajian kemampuan perawatan diri pasien. Teori Peplau memberikan dasar dalam pengkajian hubungan interpersonal pasien. Gordon memberikan pengkajian berupa 11 pola fungsional gordon

2. Diagnosa

Diagnosa merupakan masalah klien. Masalah dapat berupa aktual dan potensial. Perumusan diagnosa yang dipakai adalah perumusan diagnosa oleh Doengoes dan Capernito. Pada perumusan diagnosa oleh Capernito dirumuskan diagnosa kolaborasi (PK) dimana intervensi dilakukan secara kolaborasi. Diagnosa Nanda memberikan perumusan bahasa diagnosa sehingga tidak ada perbedaan diagonsa dengan tanda dan gejala yang sama. Saat ini penggunaan Nanda sudah dilakukan di sebagian besar kota besar.

3. Perencanaan

Perencanaan dibuat untuk mengatasi masalah pasien. Perencanaan dibuat dengan menggunakan kerangka dari teori keperawatan. Perumusan perencanaan sudah tertuang dalam NOC dan NIC atau Nursing Outcome Classification dan Nursing Intervension Classification. Pada beberapa rumah sakit, perencanaan sudah tertuang dalam SAK atau Standar Asuhan Keperawatan.

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Kebutuhan Oksigenasi

4. Implementasi

Pelaksanaan asuhan keperawatan didasarkan pada science/ilmu yang berkembang, teori keperawatan hanya mengarahkan perawat untuk apa yang harus dilaksanakan, bukan mengenai bagaimana cara pelaksanaannya. Misalnya pada pasien demam maka penatalaksanaan pasien demam didasarkan pada perkembangan ilmu. Pada masing masing tempat cara pelaksanaan berbeda tergantung dari sumber daya yang ada, tetapi prinsip penanganan tetap sama berdasarkan perkembangan ilmu. Implementasi yang dilakukan oleh perawat sesuai dengan perannya yaitu :

a. Tindakan pengkajian perawat

b. Tindakan mandiri perawat

c. Tindakan kolaborasi dengan tenaga lain

d. Tindakan discharge planning

e. Tindakan evaluasi

5. Evaluasi

Evaluasi membantu perawat dalam melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari proses keperawatan dan model keperawatan yang digunakan. Penilaian evaluasi dilihat melalui outcome yang telah dibuat. Misalnya pada pasien demam, dimana outcome atau tujuan perawatan adalah menurunkan demam sampai 37 derajat celcius, maka evaluasi didasarkan pada outcome yang telah dibuat.