Perawatan Mandiri Pasien Rematik


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanMemfasilitasi Perawatan Mandiri.

Peralatan adaptif dapat meningkatkan independensi pasien. Namun demikian, ketika mengenalkan peralatan ini, perawat harus sensitif terhadap perasaan pasien dan memperlihatkan sikap menerima serta perilaku yang positif tentang pemakaian alat-alat ini.

 

Perawat harus mencamkan dalam pemikirannya bahwa deformitas yang diderita pasien tidak harus sama dengan disabilitas. Sebagai contoh, tangan yang bengkak mungkin lebih terbatas geraknya dibandingkan tangan yang mengalami deformitas.


BACA JUGA:  Keperawatan Pada Pasien CA Laring Post Laringektomi

Perawat pada fasilitas kesehatan yang sudah diperluas dan hospital-based dapat membantu memelihara indenpendensi pasien dalam situasi tersebut dengan cara menyediakan peralatan adaptif yang siap pakai bagi keperluan makan, buang hajat, mandi serta berpakaian.

Di rumah, perawat dapat mendorong pasien untuk menggunakan alat-alat ini. Sekali lagi, dengan mengurangi rasa nyeri, kaku dan keadaan mudah lelah, perawat dapat meningkatkan kemampuan pasien untuk melaksanakan perawatan mandiri.

BACA JUGA:  Belajar Etika Keperawatan

Memperbaiki Citra Tubuh.

Semua aspek kehidupan pasien, termasuk persepsi pasien terhadap diri sendiri, peranannya dalam pekerjaan, kehidupan sosial, fungsi seksual dan status finansial, dapat berubah karena perjalanan penyakit reumatik tidak dapat diramalkan dan dipastikan.

Perubahan citra tubuh dapat menimbulkan isolasi sosial dan depresi. Perawat dan keluarga harus menunjukkan empati mereka dalam menghadapi reaksi emosional pasien terhadap penyakitnya.

Komunikasi harus didorong agar pasien dan keluarganya dapat mengutarakan dengan kata-kata perasaan, persepsi dan ketakutannya yang berhubungan dengan penyakit tersebut.

BACA JUGA:  Masalah dan Penanganan Psikologis Perawat Pasien HIV

Perawat dapat membantu pasien dan keluarganya untuk mengenali hal-hal di mana gejala penyakit dan penanganannya bisa mereka kendalikan. Perawat juga harus mendorong komitmen pada program terapi yang merupakan kunci untuk mencapai hasil akhir yang positif.