Manifestasi Klinis dan Penatalaksanaan Dermatitis Eksfoliatif


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanManifestasi Klinis

Keadaan ini mulai terjadi secara akut sebagai erukpsi berbentuk bercak-bercak atau eritematous yang menyeluruh dengan disertai gejala panas, rasa tidak enak badan dan kadang-kadang gejala gastrointestinal.

 

Warnah kulit berubah dari merah muda menjadi merah gelap. Sesudah satu minggu akan dimulai gejala eksfoliasi (pembentukan skuama) yang khas dan biasanya dalam bentuk serpihan kulit yang halus yang meninggalkan kulit yang licin serta berwarna merah dibawahnya; gejala ini disertai dengan pembentukan sisik yang baru ketika sisik yang lama terlepas.


Kerontokan rambut dapat menyertai kelainan ini. Eksaserbasi sering terjadi. Efek sistemiknya mencakup gagal jantung kongestif high-output, gangguan intestinal, pembesaran payudara, kenaikan kadar asam urut dalam darah (hiperurisemia) dan gangguan temperatur.

BACA JUGA:  Memulihkan Keseimbangan Cairan dan Mempertahankan Suhu Tubuh Normal Pasien Luka Bakar

Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan keseimbangan cairan serta elektrolit dan mencegah infeksi. Terapi bersifat individual serta suportif , dan harus segera dimulai begitu diagnosisnya ditegakkan.

Pasien dirawat dirumah sakit dan harus tirah baring. Semua obat yang terlibat harus dihentikan pemakaiannya. Suhu kamar yang nyaman harus dipertahankan karena pasien tidak memiliki kontrol termoregulasi yang normal sebagai akibat dari fluktuasi suhu karena vasodilatasi dan kehilangan air lewat evaporasi.

Keseimbangan cairan dan elektrolit harus dipertahankan karena terjadinya kehilangan air dan protein yang cukup besar dari permukaan kulit. Preparat plasma expander mungkin diperlukan.

BACA JUGA:  Faktor Resiko Melanoma

Pengkajian keperawatan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk mendeteksi infeksi. Kulit yang mengalami disrupsi, eritematous serta basah amat rentan terhadap infeksi, dan dapat menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme patogen yang akan memperberat inflamasi. Antibiotik, yang diresepkan dokter jika terdapat infeksi, dipilih berdasarkan hasil kultur dan tes sensitivitas.

  • Pasien diobservasi untuk memantau tanda-tanda dan gejala gagal jantung kongestif karena hipermia serta peningkatan aliran darah kulit dapat menimbulkan gagal jantung yang penyebabnya high-output.

Hipotermia dapat pula terjadi karena peningkatan aliran darah dalam kulit yang ditambah lagi dengan kehilangan air lewat kulit sehingga terjadi kehilangan panas lewat radiasi, konduksi dan evaporasi. Perubahan pada tanda-tanda vital harus dipantau dengan ketat dan dilaporkan.

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Acquired Immunodeficiency Syndrome

Sebagaimana pada setiap dermatitis yang akut, terapi topikal digunakan untuk meredakan gejala (terapi simtomatik). Rendaman yang meringankan gejala, kompres dan pelumasan kulit dengan preparat emolien dipakai untuk mengobati dermatitis yang luas.

Pasien cenderung menjadi sangat mudah tersinggung karena rasa gatalnya yang hebat. Preparat kortikosteroid oral atau parenteral dapat diresepkan kalau penyakit tersebut tidak terkendali oleh terapi yang lebih konservatif.

Setelah penyebabnya yang spesifik diketahui, terapi yang diberikan dapat lebih spesifik. Pasien dinasihati untuk menghindari semua iritan di masa mendatang, khususnya obat-obatan.