Pengkajian
Pengkajian yang berkesinambungan terhadap pasien luka bakar selama minggu-minggu pertama sesudah terjadinya luka bakar terfokus pada berbagai perubahan hemodinamika, proses kesembuhan luka, rasa nyeri dan respons psikososial serta deteksi dini komplikasi. Pengkajian terhadap status respirasi dan cairan tetap merupakan prioritas paling utama untuk mendeteksi komplikasi potensial.
Tanda-tanda vital harus diukur dengan sering.
Pengkajian yang berkesinambungan terhadap denyut nadi perifer merupakan pemeriksaan yang esensial selama beberapa hari pertama pasca-luka bakar ketika edema terus bertambah sehingga berpotensi untuk merusak saraf perifer dan membatasi aliran darah.
Hasil observasi elektrokardiogram (EKG) dapat memberikan petunjuk adanya aritmia jantung akibat gangguan keseimbangan kalium, penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya atau efek dari cedera listrik atau syok luka bakar.
Pengkajian terhadap volume isi lambung yang tersisa (residu) dan nilai pH pada pasien yang dipasang selang nasogastrik juga merupakan pemeriksaan yang penting dan memberikan petunjuk adanaya sepsis yang dini atau kebutuhan akan terapi antasida. Darah dalam cairan aspirasi lambung atau fases juga harus dicatat dan dilaporkan.
Pengkajian terhadap luka bakar memerlukan mata, tangan dan indera pembau yang berpengalaman. Ciri-ciri pengkajian luka bakar yang penting mencakup ukuran, warna, bau, eskar, eksudat, pembentukan abses di bawah eskar, calon pertumbuhan epitel (kumpulan sel-sel yang kecil dan menyerupai mutiara pada permukaan luka), perdarahan, penampakan jaringan granulasi, kemajuan proses pencangkokan kulit serta lokasi donor, akan kualitas kulit di sekitarnya.
Setiap perubahan yang signifikan pada luka bakar tersebut harus dilaporkan kepada dokter karena biasanya perubahan ini menunjukkan keadaan sepsis luka bakar atau sepsis sistemik dan memerlukan intervensi yang segera.
Pengkajian lain yang signifikan dan harus terus dilaksanakan ditujukan pada rasa nyeri dan respons psikososial, berat badan tiap hari, asupan kalori, status hidrasi secara umum dan kadar elektrolit, hemoglobin serta hematokrit dalam serum.
Pengkajian terhadap perdarahan yang berlebihan dari pembuluh darah di dekat daerah yang menjalani eksplorasi bedah dan debridement juga diperlukan.