Keperawatan Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema)


Keperawatan Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema)Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema). Hifema adalah darah dalam bilik mata depan sebagai akibat pecahnya pembuluh darah pada iris, akar iris dan badan silia.

Tanda dan Gejala
• Mata merah
• Rasa sakit
• Mual dan muntah karena kenaikan Tekanan Intra Okuler (TIO).
• Penglihatan kabur
• Penurunan visus
• Infeksi konjunctiva
• Pada anak-anak sering terjadi somnolen

 

Patofisiologi
Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata depan. Iris bagian perifer merupakan bagian paling lemah. Suatu trauma yang mengenai mata akan menimbulkan kekuatan hidraulis yang dapat menyebabkan hifema dan iridodialisis, serta merobek lapisan otot spingter sehingga pupil menjadi ovoid dan non reaktif. Tenaga yang timbul dari suatu trauma diperkirakan akan terus ke dalam isi bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga menyebabkan kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai dengan garis ekuator. Hifema yang terjadi dalam beberapa hari akan berhenti, oleh karena adanya proses homeostatis. Darah dalam bilik mata depan akan diserap sehingga akan menjadi jernih kembali.


BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Komplikasi Potensial Pasien HIV

Pemeriksaan Penunjang
– Laboratorium (tes fungsi hati, prothombin, trombosit dan waktu perdarahan)
– Pemeriksaan visus
– Pemeriksaan lampu celah
– Pemeriksaaan goneoskopi (untuk mencari pembuluh darah yang rusak dan resesif sudut)

Manajemen Terapi
Sampai sekarang masih terdapat konsep yang berbeda tapi yang penting dalam penaganan hifema memberi pertolongan dan pengobatan secara cepat dan tepat sehingga dapat mencegah atau mengurangi komplikasi. Istirahat total selama 5 hari untuk melihat terjadinya hifema ulangan.

BACA JUGA:  Penyakit Gangguan Pendengaran

Posisi berbaring 30-45° akan menyebabkan darah berkumpul di bawah dan akan menurunkan tekanan darah sistemik sehingga mengurangi resiko hifema ulangan.

Pemberian tetes mata:
1. Xicloplegi (obat parasimpatolitik).
2. Medriatikum
3. Miotik lebih baik dihindari karena menyebabkan inflamasi
4. Tetes mata steroid untuk mengurangi rasa tidak enak akibat evitis dan untuk mencegah terjadinya hifema ulangan.
5. Pencucian bilik mata depan dianjurkan jika TIO naik lebih dari 24 jam.
6. Tindakan operatif (untuk mencegah kenaikan TIO).

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Anak Hidrosefalus

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema)
Pengkajian
a. Subjektif

• Pasien mengatakan matanya terasa sakit (cekot-cekot)
• Pasien mengatakan penglihatannya kabur
b. Objektif
• Mata merah (palpebra, sklera, conjunctiva)
• Peningkatan TIO
• Penurunan visus
• COA (Camera Ocula Anterior) pendarahan

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Gangguan persepsi sensori: penglihatan .
3. Cemas
4. PK : Peningkatan TIO
5. PK:Perdarahan
6. Risiko Infeksi