Infeksi Kutu
Infestasi kulit mengenai segala usia. Ada tiga varietas kutu yang menjangkiti manusia yaitu : pediculus humanus capitis (tuma atau kutu kepala); pediculus humanus corporis (kutu badan) dan phthirus pubis (kutu kemaluan).
Kutu merupakan ektoparasit karena hidup pada bagian luar tubuh hospesnya. Kutu tersebut bergantung nutrisinya pada hospes dengan mengisap darah manusia kurang-lebih lima kali sehari. Kutu manusia menyuntikan getah pencernaan dan ekskretanya ke dalam kulit yang menimbulkan rasa gatal yang hebat.
Pedikulosis kapitis
Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala atau tuma yang disebut pediculus humanus capitis pada kulit kepala. Tuma betina akan meletakan telur-telurnya (nits) di dekat kulit kepala.
Telur ini akan melekat erat pada batang rambut dengan suatu substansi yang liat. Telur akan menetas menjadi tuma muda dalam waktu sekitar 10 hari dan mencapai maturitasnya dalam tempo 2 minggu.
Manifestasi klinis
Tuma paling sering ditemukan disepanjang bagian posterior kepala dan belakang telinga sebagai benda yang berbentuk oval, mengkilap dan berwarna perak yang sulit dilepas dari rambut.
Gigitan serangga ini menyebabkan rasa gatal yang hebat dan garukan yang dilakukan untuk menghilangkan gatal sering menimbulkan infeksi bakteri sekunder seperti impetigo serta furunkulosis.
Infestasi tuma lebih sering pada anak-anak dan orang dengan rambut yang panjang. Tuma dapat ditularkan langsung lewat kontak fisik atau tidak langsung lewat sisir, sikat rambut , wig , topi dan perangkat tempat tidur (bantal, seprei dll) yang terinfeksi oleh tuma.