Gangguan pendengaran dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan sikap, kemampuan berkomunikasi, kepekaan terhadap lingkungan dan bahkan kemampuan untuk melindungi diri sendiri.
Di dalam ruang kelas, pelajar dengan gangguan pendengaran dapat menunjukkan ketidak tertarikan, kurang perhatian dan kegagalan.
Orang akan merasa terasing di rumah karena ketidak mampuannya medengar bunyi lonceng, dengungan lemari es, suara burung yang berkicau atau kendaraan yang melintas.
Pejalan kaki yang menderita gangguan pendengaran dapat menyeberang jalan pada saat yang tidak tepat karena tak mampu mendengar mobil yang mendekat.
Individu yang menderita kehilangan pendengaran dapat melewatkan sebagian percakapan dan merasa yakin bahwa orang lain membicarakan dirinya.
Banyak individu bahkan tidak menyadari bahwa pendengarannya secara bertahap mulai terganggu. Sering kali bukan mereka yang menderita gangguan tetapi orang yang berkomunikasi dengan mereka yang pertama kali mengenali adanya gangguan tersebut.
Tidak jarang individu dengan gangguan pendengaran menolak mencari pertolongan medis. Oleh karena rasa takut bahwa kehilangan pendengarannya merupakan tanda usia lanjut, banyak orang menolak mengenakan alat bantu dengar.
Sedangkan orang lain merasa kurang percaya diri bila mengenakan alat bantu. Pasien yang mampu melakukan introspeksi diri biasanya akan menanyakan kepada orang yang diajaknya berkomunikasi untuk memberitahu bila terjadi kesulitan komunikasi.
Kelakuan dan sifat asal ini harus diperhitungkan ketika melakukan penyuluhan pasien yang memerlukan bantuan pendengaran.
Perawat harus ingat bahwa keputusan mengenakan alat bantu dengar adalah sangat pribadi dan sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku orang tersebut.
Meskipun beberapa kesulitan pendengaran bisa disebabkan oleh impaksi serumen, yang dapat mudah ditangani, namun pengkajian yang memadai sebaiknya dilakukan oleh seorang ahli otologi atau ahli otolaringologi.
Ahli otologi adalah dokter yang mendalami spesialisasi dalam diagnosis dan penanganan masalah telinga.
Ahli otolaringologi adalah dokter yang mendalami spesialisasi dalam masalah yang berhubungan dengan telinga, hidung, dan tenggorok.
Ahli audiologi, yang mendalami bidang evaluasi dan rehabilitasi nonmedis pada gangguan pendengaran dapat pula berpartisipasi dalam evaluasi ini.