Manifestasi Klinis
Erupsi biasanya disertai atau didahului dengan rasa nyeri yang bisa menjalar ke seluruh daerah yang dipersarafi oleh saraf yang terinfeksi. Rasa nyeri bersifat membakar/panas, tajam (seperti tersayat atau terobek), menusuk atau berupa perasaan gatal.
Sebagian pasien tidak merasa nyeri tetapi rasa gatal dan nyeri tekan dapat terjadi pada daerah lesi. Kadang-kadang terdapat keluhan tidak enak badan (meriang) dan gangguan gastrointestinal yang mendahului erupsi.
Bercak-bercak vesikel yang berkolompok tampak pada kulit yang menjadi merah dan membengkak. Vesikel yang dini akan mengandung serum dan kemudian menjadi purulen, mengalami ruptur serta membentuk krusta.
Inflamasi ini biasanya unilateral dan melibatkan saraf torakalis, servikalis atau kranialis dengan konfigurasi mirip pita atau sabuk. Vesikel biasanya terbatas di daerah muka atau badan yang sempit.
Perjalanan klinis herpes zoster bervariasi dari 1 hingga 3 minggu. Jika nervus oftalmikus turut terkena, pasien akan mengalami kelainan mata yang nyeri.
Inflamasi dan ruam pada batang tubuh dapat menimbulkan rasa sakit jika disentuh sekalipun dengan sentuhan yang paling ringan. Waktu kesembuhannya bervariasi antara 7 dan 26 hari.
Herpes zoster pada orang dewasa yang sehat biasanya terlokalisasi dan bersifat benigna. Namun, pada pasien yang sistem kekebalannya terganggu, penyakit tersebut bisa menjadi berat dan perjalanan kliniknya menimbulkan ketidak mampuan yang akut.
Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di Rumah.
Perawat harus mengkaji gangguan rasa nyaman serta renpons pasien terhadap pengobatannya, dan melaksanakan kolaborasi dengan dokter untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan pada rejimen pengobatan.
Kepada pasien harus diajarkan cara menggunakan kompres basah atau obat pada lesi dan mengikuti teknik mencuci tangan yang benar untuk menghindari penyebaran virus.
Aktivitas pengalih dan teknik relaksasi perlu dianjurkan agar tercapai tidur yang nyenyak-yang semuanya ini akan membantu menghilangkan gangguan rasa nyaman.
Pemberi perawatan diperlukan untuk membantu pemasangan kasa atau verban jika pasien berusia lanjut dan tidak mampu memasangnya sendiri.
Sanak saudara, tetangga atau perawat puskesmas mungkin diperlukan untuk membantu pasien mengganti kasa atau verban dan menyiapkan makanan jika pasien tidak mampu merawat diri sendiri serta memasak makanan yang bergizi.