Keseimbangan Air
Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap air dan dengan demikian akan mencegah kehilangan air serta elektrolik yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan.
Bila kulit mengalami kerusakan, misalnya pada luka bakar, cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar dapat hilang dengan cepat sehingga bisa terjadi kolaps sirkulasi, syok serta kematian.
Di lain pihak, kulit tidak sepenuhnya impermeabel terhadap air. Sejumlah kecil air akan mengalami evaporasi secara terus-menerus dari permukaan kulit.
Evaporasi ini yang dinamakan perspirasi tidak kasatmata (insensible perspiration) berjumlah kurang-lebih 600 ml per hari untuk orang dewasa yang normal.
Kehilangan air yang tidak kasatmata (insensible water loss) bervariasi menurut suhu tubuh. pada penderita demam, kehilangan ini dapat meningkat. Air pada permukaan Air pada permukaan untuk waktu yang lama.
Tubuh secara terus-menenrus akan menghasilakan panas sebagai hasil metabolisme makanan yang memproduksi energi. Panas ini akan hilang terutama lewat kulit.
Tiga proses fisik yang penting terlibat dalam kehilangan panas dari tubuh ke lingkungan.
Proses pertama, yaitu radiasi, merupakan pemindahan pans ke benda lain yang suhunya lebih rendah dan berada pada suatu jarak tertentu.
Proses kedua, yang dinamakan konduksi, merupakan pemindahan panas dari tubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh. panas yang dipindahkan lewat konduksi ke udara yang melingkupi tubuh akan dihilangkan melalui
Proses ketiga, yaitu konveksi, yang terdiri atas pergerakan massa molekul udara hangat yang meninggalkan tubuh.