Hubungan Antara Menyusui dengan Penggunaan Susu Formula Pada Bayi


Hubungan Antara Menyusui dengan Penggunaan Susu Formula Pada Bayi
Hubungan Antara Menyusui dengan Penggunaan Susu Formula Pada Bayi

ILMUKESEHATAN.COM – Ini merupakan temuan yang menghancurkan mitos bahwa ibu menyusui membuat anak-anak lebih pintar. Namun, justru lingkungan keluarga dan stimulasi bayi adalah kunci untuk kecerdasan yang baik. Hal ini dipaparkan ilmuwan University of Southampton.

Para peneliti mengikuti anak-anak sejak lahir sampai empat tahun untuk menyelidiki hubungan antara menyusui dengan penggunaan susu formula yang mengandung asam docosahexaenoic (DHA) pada masa bayi, dan kinerjanya dalam tes kecerdasan.

 
BACA JUGA:  Cara Tradisional Mengatasi Penyakit Kulit

Para peneliti menemukan bahwa setelah mereka memperhitungkan pengaruh kecerdasan ibu dan tingkat pendidikan ternyata tidak ditemukan hubungan antara perkiraan total asupan DHA pada masa bayi dan IQ anak-anak.


Dr Catharine Gale, yang memimpin studi, mengatakan: “Studi ini membantu menghilangkan beberapa mitos seputar DHA. Kita tahu bahwa ada manfaat kesehatan yang jelas untuk menyusui, tapi DHA yang secara alami terdapat dalam ASI dan ditambahkan ke dalam beberapa rumus, bukan bahan rahasia yang akan mengubah anak anda menjadi seorang Einstein.”

BACA JUGA:  Bagaimana Reaksi Antibodi terhadap Antigen

“IQ anak tidak ada hubungannya dengan tingkat DHA yang mereka terima sewaktu bayi. Faktor-faktor di rumah, seperti kecerdasan dan kualitas ibu untuk menstimulasi mental anak-anak, adalah pengaruh yang paling penting untuk IQ mereka.”

Asam lemak Omega-3, terutama DHA, yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi di otak dan terakumulasi selama lonjakan pertumbuhan otak, yang terjadi antara trimester terakhir kehamilan dan tahun pertama kehidupan.

BACA JUGA:  Pemeriksaan Penunjang Untuk Diagnosis Penyakit Sifilis

Meskipun penelitian ini telah menunjukkan IQ anak tidak dipengaruhi oleh DHA, studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa kurangnya DHA selama periode pertumbuhan otak yang cepat dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan otak.

Para Peneliti menggunakan data dari survei perempuan Southampton di sekolah kedokteran, yang mempunyai proyek terbesar mempelajari kesehatan dan gaya hidup perempuan yang dilakukan di Inggris. The Medical Research Council dan Badan Standar Makanan mendanai penelitian.