Obat Untuk Infeksi Yang Berhubungan Dengan HIV


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanInfeksi umum.

Trimetoprim-sulfametoksazol, yang disebut pula TMP-SMZ (Bactrim, Septra), merupakan preparat antibakteri untuk mengatasi berbagai mikroorganisme yang menyebabkan infeksi.

 

Pemberian secara IV kepada pasien-pasien dengan fungsi gastrointestinal yang normal tidak memberikan keuntungan apapun. Penderita AIDS yang diobati dengan TMP-SMZ dapat mengalami efek yang merugikan dengan insidensi tinggi yang tidak lazim terjadi, seperti demam, ruam, leucopenia, trombositopenia dan gangguan fungsi renal.


Akhir-akhir ini telah dilakukan terapi desensitisasi dengan hasil yang baik untuk mengurangi reaksi yang berhubungan dengan penggunaan obat TMP-SMZ.

Pneumonia Pneumocystis carinii (PCP)

Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi kemajuan dalam pengobatan PCP. Sebagai obat pilihan untuk PCP pada pasien-pasien penyakit AIDS dan pasien-pasien yang kekebalannya terganggu tanpa infeksi HIV, preparat  TMP-SMZ sudah tersedia dalam bentuk suntikan IV maupun preparat oral.

BACA JUGA:  Tes Laboratorium dan Antibody HIV

Pentamidin

Suatu obat antiprotozoa, digunakan sebagai preparat alternative untuk melawan PCP. Jika terjadi efek yang merugikan atau jika pasien tidak memperlihatkan perbaikan klinis ketika diobati dengan TMP-SMZ, petugas kesehatan dapat merekomendasikan pentamidin.

Penyuntikan intramuskuler harus dihindari karena berpotensi untuk terbentuknya abses steril yang nyeri. Penyuntikan pentamidin IV dapat menyebabkan hipotensi berat jika diberikan terlalu cepat.

Efek pentamidin yang merugikan juga mencakup gangguan metabolisme glukosa (dengan diabetes mellitus yang nyata), kerusakan ginjal, gangguan fungsi hati dan neutropenia.

BACA JUGA:  Degenerasi dan Imobilitas sebagai Pemicu Rematik

Keberhasilan awal preparat pentamidin berbentuk aerosol telah membuat preparat ini digunakan sebagai pengobatan bagi PCP yang ringan hingga sedang; kendati demikian, preparat ini ternyata kurang begitu efektif dan lebih mahal harganya bila dibandingkan dengan preparat TMP-SMZ, dan eksaserbasi dini sering terjadi.

Karena keterbatasan inilah, preparat inhalasi pentamidin hanya digunakan untuk pasien PCP yang ringan hingga sedang yang tidak toleran terhadap bentuk pengobatan lain.

Kombinasi TMP-SMZ dan pentamidin ternyata tidak menunjukkan manfaat tambahan; penggunaan preparat kombinasi ini harus dihindari karena dapat mengakibatkan efek kumulatif yang toksik.

BACA JUGA:  Keperawatan Dengan Thalasemia

Kombinasi trimetoprim oral (proloprim, trimpex) dan dapson (avlosulfon, DDS) terbukti sangat efektif untuk PCP yang ringan hingga sedang.

Obat-obat lain yang tengah dievaluasi sebagai terapi penyelamat bagi pasien-pasien yang tidak berhasil disembuhkan atau yang tidak responsive dengan terapi konvensional mencakup preparat klindamisin IV (Cleosin HCL), Primaquin oral, trimetrexate, hidroksinaftokuinon, dan atovaquone (Mepron).

Pemberian kortikosteroid sistemik mungkin bermanfaat bagi sebagian pasien dengan PCP yang ringan hingga berat; namun demikian, data-data yang membenarkan penggunaan kortikosteroid untuk terapi PCP yang ringan atau terapi penyelamatan masih belum ada.