Cara Perawatan Rumah Pasien Terapi Laser


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanPendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di Rumah.

Segera setelah dilakukan terapi laser CO2, daerah yang diterapi akan menjadi hitam seperti warna arang kayu. Luka tersebut harus ditutup dengan salep antibiotik dan kasa yang tidak melekat.

 

Pasien dianjurkan untuk menjaga agar luka selalu kering pada saat-saat diantara perawatan luka; perawatan luka dilakukan dengan membersihkannya memakai sabun yang ringan (atau sabun antiseptik) beberapa kali sehari. Sesudah kulit dibersihkan, salep dan kasa pembalut yang tipis digunakan kembali sesuai dengan resep dokter.


Karena ujung-ujung saraf dan pembuluh limfe akan tersumbat oleh sinar laser, maka edema dan rasa nyeri yang timbul sesudah terapi laser akan lebih ringan dari pada yang terjadi pasca-bedah konvensional.

BACA JUGA:  Mengenali Penyakit Sindrom Brugada

Preparat anelgetik yang ringan sudah memadai untuk mempertahankan rasa nyaman pasien. Kesembuhan luka terjadi memalui proses intensi sekunder dengan terbentuknya jaringan granulasi dalam tempo satu minggu; kesembuhan total terjadi dalam waktu beberapa minggu; pajanan matahari pada daerah tersebut harus dihindari selama kurang-lebih 6 bulan.

Penggunaan preparat tabir-surya dengan SPF (solar pretection factor) sedikit 15 rekomendasikan. Kepada orang-orang yang berisiko tinggi untuk terkena kanker kulit akibat pajanan matahari (orang dengan warna kulit yang cerah, berambut merah, mempunyai riwayat kanker kulit, riwayat luka bakar matahari yang lama, dan orang yang kulitnya tidak mudah berubah menjadi cokelat kekuningan setelah berjemur di bawah terik matahari) dapat dianjurkan untuk menggunakan preparat tabir-surya dengan SPF 15 atau lebih yang dapat merintangi sinar ultraviolet B maupun A.