Kortisol Baik untuk Membentuk Cadangan Energi dan Meningkatkatkan Kemampuan Tubuh


Ketika mengalami stres, tubuh menghasilkan hormon yang disebut kortisol. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar adrenal. Fungsinya membantu mengatur tekanan darah dan sistem kekebalan tubuh selama datangnya krisis, baik krisis fisik ataupun emosional. Kortisol baik untuk membentuk cadangan energi dan meningkatkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Stres yang tak kenal lelah juga dapat membuat tubuh waspada dan membuat manfaatnya berubah merugikan. Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan gangguan tidur, menekan sistem kekebalan, menyebabkan kenaikan gula darah, dan kenaikan berat badan. Ketika terjadi lonjakan kortisol, hormon ini memberitahu tubuh untuk makan banyak kalori, taktik bertahan hidup yang membutuhkan energi besar untuk melarikan diri predator. Namun taktik ini tidak efektif jika mencemaskan banyaknya tagihan yang harus dibayar. Tubuh telah berevolusi untuk menangkal lonjakan ini, yaitu dengan melakukan relaksasi.

BACA JUGA:  Berjemur di Bawah Sinar Matahari Baik Untuk Kesehatan Otak

Berikut beberapa cara yang mengejutkan untuk memangkas kadar kortisol hampir separuh:

 

Mendengarkan Musik = Mengurangi Kortisol 66 persen
Musik dapat memiliki efek menenangkan otak, terutama saat sedang menghadapi pemicu stres. Ketika seorang dokter di Osaka Medical Center, Jepang, memainkan lagu untuk sekelompok pasien yang menjalani kolonoskopi, tingkat kortisol pasien naik lebih sedikit dibandingkan pasien lain yang menjalani prosedur sama di ruangan yang tenang.


Meditasi = Mengurangi Kortisol 20 persen
Dalam sebuah peneltiian di Thailand, orang yang berlatih meditasi secara signifikan mengalami penurunan kortisol dan tekanan darah dalam waktu 6 minggu. Demikian pula orang yang bermeditasi setiap hari selama 4 bulan mengalami penurunan kortisol rata-rata sebesar 20 persen.

Minum teh hitam = Mengurangi Kortisol 47 persen
Teh hitam terbukti ampuh meredakan lonjakan kortisol. Ketika relawan di University College London diberi tugas yang memicu stres, kadar kortisol orang yang biasa minum teh hitam turun sebesar 47 persen dalam satu jam setelah menyelesaikan tugas. Sedangkan peserta lain yang minum teh palsu hanya mengalami penurunan 27 persen. Sang peneliti, Andrew Steptoe, PhD, menduga bahwa bahan kimia alami seperti polifenol dan flavonoid berperan penting atas efek menenangkan ini.

BACA JUGA:  Kewajiban Ayah Terhadap Calon Bayi

Bergaul dengan teman yang lucu = Mengurangi Kortisol 39 persen
Sahabat yang selalu dapat membuat tertawa tak hanya dapat mengalihkan perhatian dari masalah, tapi kehadirannya dapat membantu meredam stres. Tertawa saja sudah cukup untuk mengurangi kortisol hampir setengahnya, menurut para peneliti di Loma Linda University. Jika teman-teman sudah pada sibuk dengan urusannya masing-masing, menonton acara komedi juga dapat membantu.

Beribadah = Mengurangi Kortisol 25 persen
Menurut penelitian dari Universitas Mississippi, ritual keagamaan membentengi banyak orang dari tekanan sehari-hari, dan juga dapat menurunkan kadar kortisol. Subyek penelitian yang rajin ke gereja memiliki kadar hormon stres lebih rendah daripada yang tidak menghadiri ibadah sama sekali. Jika ritual tidak cukup menarik, cobalah mengembangkan sisi spiritual dengan berjalan-jalan di alam, hutan, pantai, atau menjadi relawan dalam kegiatan sosial.

BACA JUGA:  Keperawatan Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema)

Pijat = Mengurangi Kortisol 31 persen
Pijatan lembut dapat memangkas tingkat stres. Setelah beberapa minggu terapi pijat, rata-rata kadar kortisol akan menurun sebesar hampir sepertiga, menurut penelitian di University of Miami School of Medicine. Selain menjaga kadar kortisol, pijat juga dapat mengurangi stres dengan meningkatkan produksi dopamin dan serotonin, hormon yang dilepaskan ketika bersosialisasi dengan teman atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.