Cara Meningkatkan Pemahaman Pasien Psoriasis


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanIntervensi Keperawatan

Perawat harus menjelaskan dengan perasaan yang peka bahwa sampai saat ini masih belum terdapat pengobatan untuk penyembuhan total penyakit psoriasis, bahwa penanganan seumur hidup tidak diperlukan dan bahwa keadaan ini dapat dihilangkan serta dikendalikan.

 

Patofisiologi psoriasis ditinjau kembali termaksud faktor-faktor pencetusnya,yaitu : setiap iritasi atau cedera pada kulit (luka tersayat, abrasi, terbakar cahaya matahari), setiap penyakit yang baru saja menjangkiti (misalnya, infeksi streptokokus pada faring) dan stres emosional.


BACA JUGA:  Intervensi Keperawatan Untuk Perbaikan Pola Pernafasan Pasien Alergi

Perlu ditegaskan bahwa trauma yang berulang-ulang pada kulit disamping lingkungan yang tidak mendukung (misalnya, hawa dingin) atau preparat tertentu (misalnya, litium, penyekat-beta, indometasin) dapat membuat psoriasis kambuh kembali. Kepada pasien harus diingatkan bahwa pemakaian obat-obat tanpa resep dokter dapat memperburuk penyakit psoriasis yang ringan.

Peninjauan kembali dan penjelasan tentang program terapi menurut unsur esensial untuk menjamin kepatuhan pasien. sebagai contoh, jika pasien menderita kelainan ringan yang hanya terbatas pada daerah tertentu, seperti siku dan lutut, penggunaan emolien untuk mempertahankan kelembutan kulit dan mengurangi pembentukan sisik mungkin merupakan satu-satunya terapi yang diperlukan.

BACA JUGA:  Cara dan Pertimbangan Menghadapi Pasien Melanoma

Di lain pihak, jika pasien menggunakan antralin, maka jadwal pemberian obat, efek samping yang mungkin timbul dan permasalahan perlu dilaporkan kepada perawat atau dokter harus dijelaskan.

Sebagian besar pasien akan memerlukan rencana perawatan yang lebih komprehensif yang berkisar mulai dari pemakaian obat-obat topikal dan sampo hingga terapi yang lebih kompleks dan memakan waktu lama seperti terapi kombinasi psoralen dengan sinar ultraviolet A (PUVA).

Lembar penyuluhan pasien yang mencakup uraian tentang terapi dan pedoman khusus akan membantu, kendati tidak dapat menggantikan pembicaraan tatap muka mengenai rencana terapi.