Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksi kronis dengan karakteristik terbentuknya tuberkel granuloma pada paru. Penyakit TB paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis.
Faktor Resiko TB Paru:
- Rasial/Etnik group : Penduduk asli Amerika, Eskimo, Negro, Imigran dari Asia Tenggara.
- Klien dengan ketergantuangan alkhohol dan kimia lain yang menimbulkan penurunan status kesehatan.
- Bayi dan anak di bawah 5 tahun.
- Klien dengan penurunan imunitas : HIV positip, terapi steroid & kemoterapi kanker.
Gejala Klinis
- Demam (subfebris, kadang-kadang 40 – 41 C, seperti demam influensa.
- Batuk (kering, produktif, kadang-kadang hemoptoe (pecahnya pembuluh darah).
- Sesak napas, jika infiltrasi sudah setengah bagian paru.
- Nyeri dada, jika infiltrasi sudah ke pleura.
- Malaise , anoreksia, badan kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam.
Kajian Keperawatan
Aktivitas /Istirahat
- Kelemahan umum dan kelelahan.
- Napas pendek dgn. Pengerahan tenaga.
- Sulit tidur dgn. Demam/kerungat malam.
- Mimpi buruk.
- Takikardia, takipnea/dispnea.
- Kelemahan otot, nyeri dan kaku.
Integritas Ego :
- Perasaan tak berdaya/putus asa.
- Faktor stress : baru/lama.
- Perasaan butuh pertolongan
- Denial.
- Cemas, iritable.
Makanan/Cairan :
- Kehilangan napsu makan.
- Ketidaksanggupan mencerna.
- Kehilangan BB.
- Turgor kulit buruk, kering, kelemahan otot, lemak subkutan tipis.
Nyaman/nyeri :
- Nyeri dada saat batuk.
- Memegang area yang sakit.
- Perilaku distraksi.
Pernapasan :
- Batuk (produktif/non produktif)
- Napas pendek.
- Riwayat tuberkulosis
- Peningkatan jumlah pernapasan.
- Gerakan pernapasan asimetri.
- Perkusi : Dullness, penurunan fremitus pleura terisi cairan).
- Suara napas : Ronkhi
- Spuntum : hijau/purulen, kekuningan, pink.
Kemanan/Keselamatan :
- Adanya kondisi imunosupresi : kanker, AIDS, HIV positip.
- Demam pada kondisi akut.
Interaksi Sosial :
- Perasaan terisolasi/ditolak.
Diagnosa Keperawatan
- Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental/darah.
- Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
- Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan produksi spuntum/batuk, dyspnea atau anoreksia
- Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, penurunan geraan silia, stasis dari sekresi.
- Kurang pengetahuan tentang kondisi, terapi dan pencegahan berhubungan dengan infornmasi kurang / tidak akurat.