1)Pengendalian secara teknis
a)Mengubah cara kerja, dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang suara yang menimbulkan bisingnya.
b)Menggunakan penyekat dinding dan langit-langit yang kedap suara
c)Mengisolasi mesin-mesin yang menjadi sumber kebisingan. Mesin/alat didesain sedemikian hingga suara bising tidak seluruhnya mengenai pekerja. Pemasangan kaca membuat pekerja dapat tetap bekerja.
d)Subtitusi mesin yang bising dengan mesin yang kurang bising.
e)Menggunakan fondasi mesin yang baik agar tidak ada sambungan yang goyang, dan mengganti bagian- bagian logam dengan karet.
f)Modifikasi mesin atau proses.
g)Merawat mesin dan alat secara teratur dan periodik sehingga dapat menggurangi suara bising.
2)Penggendalian secara administrative
a)Pengadaan ruang control pada bagian tertentu (misalnya: bagian diesel).
Tenaga kerja di bagian tersebut hanya melihat dari ruang berkaca yang kedap suara dan sesekali memasuki ruang berbising tinggi, dalam waktu yang telah ditentukan, serta menggunakan APD (ear muff).
b)Pengaturan jam kerja, disesuaikan dengan NAB yang ada.
3)Pengendalian secara medis
Pemeriksaan audiometri sebaiknya dilakukan pada saat awal masuk kerja, secara periodic, secara khusus dan pada akhir masa kerja.
4)Penggunaan alat pelindung diri
Merupakan alternative terakhir bila pengendalian yang lain telah dilakukan. Tenaga kerja dilengkapi dengan sumbat telingga (ear plug) atau tutup telingga (ear muff) disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi dan penurunan intensitas kebisingan yang diharapkan.