Arti Air Bronchogram Dalam Kedokteran


ILMUKESEHATAN.COM – Air bronchogram adalah udara yang terdapat pada percabangan bronkus. Bronkus adalah tabung udara besar yang dimulai pada akhir trakea dan cabang ke paru-paru.

Dinding mendukung bronkus yang dibuat di bagian tulang rawan. Bronkus dikelilingi oleh bayangan opak rongga udara. Ketika terlihat adanya bronchogram, hal ini bersifat diagnostik untuk pneumonia lobaris.

 

arti-air-bronchogram-dalam-kedokteran

Seperti yang Anda lihat, pada gambar A merupakan foto thorax pasien yang menjalani radioterapi karena karsinoma mammae (Tumor ganas yang menyerang jaringan payudara).


Konsolidasi dengan air bronchogram (tanda panah) disebabkan oleh pneumonitis radiasi pada lobus atas paru kanan. Sedangkan untuk gambar B Air bronchogram sign pada CT Scan Thorax.

BACA:  Tips Ampuh Mengatasi Penyakit Ambeien Secara Alami

Pada foto thoraks normal, dapat dilihat trachea yang terisi udara, bronkus utama, dan sebagian bronkus lobaris.

Percabangan bronkus yang lebih kecil dan bronkiolus tidak dapat dilihat pada foto thoraks, dan hanya dapat dilihat apabila diinjeksi kontras pada bronchography.

Apabila udara dapat terlihat pada percabangan bronkus yang lebih perifer, dinamakan air bronchogram sign. Hal ini dapat terlihat karena adanya infiltrate / konsolidasi pada parenkim paru sekitar bronkus.

Air bronchogram dapat dilihat pada foto thoraks AP / PA maupun CT Scan Thorax, pada keadaan:

  • Konsolidasi paru
  • Edema paru
  • ARDS
  • Penyakit membran hialin
  • Karsinoma sel alveolar
  • Proteinosis alveolar
  • Sarkoidosis
  • Limfoma
BACA:  Fenomena Air Minum Depot Isi Ulang

Mekanisme:

  • Biasanya bidang paru-paru yang radioluscent dan bronkus tidak terpisah divisualisasikan
  • Namun dalam kondisi yang disebutkan di atas, ada kekeruhan dari alveoli karena berbagai alasan (misalnya: akumulasi cairan edema paru)
  • Karena alasan ini, bronkus berdiri sebagai radioluscent berbeda dengan alveoli yang berdekatan yang radio opak
  • Visualisasi dari bronchogram udara membantu dalam mengidentifikasi patologi yang mendasari