Hubungan Antara Ilmu Perilaku Dengan Kesehatan


Ilmu perilaku adalah  cabang dari ilmu-ilmu sosial yang sasaran/objeknya adalah perilaku manusia. Jika ilmu sosial mencakup bidang-bidang dari ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi dan psikologi,maka ilmu perilaku hanyalah terdiri dari 3 cabang ilmu, yaitu psikologi, antropologi dan sosiologi, mengingat bahwa perilaku manusia sangatlah dipengaruhi oleh aspek-aspek kejiwaan, kemasyarakatan dan kebudayaan.

Psikologi ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek kejiwaan dan kepribadian individu dan kelompok. Bidang cakupannya ialah proses mental/emosional dan karateristik perilaku individu maupun kelompok. Antropologi mempelajari perkembangan evolusi manusia yang mencakup unsur fisik, sosial dan budayanya. Sesuai dengan bidang orientasinya, antropologi dapat dibedakan dalam antropologi fisik, antropologi sosial dan antropologi budaya, Sedangkan antropologi medis mengkhususkan diri  pada studi tentang pengaruh unsur budaya tentang penghayatan masyarakat tentang penyakit atau kesehatan. Sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu  dengan kelompok (mulai dari keluarga sampai dengan kelompok masyarakat yang kompleks), struktur sosial, serta meneropong proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial.


BACA JUGA:  Transfer Factor Untuk Anak autis

Dikatakan oleh Parsudi Suparlan bahwa sosiologi merupakan “ilmu pengetahuan yang secara sistematik mempelajari kelakuan sosial manusia yaitu yang berkenan dengan pola-pola dan proses-proses interaksi diantara individu dan kelompok, bentuk-bentuk kelompok sosial, hubungan-hubungan di antara berbagai kelompok sosial, dan pengaruh kelompok sosial terhadap kelakuan individu, karena sosiologi lebih menekankan perhatiannya pada studi kelakuan sosial, maka teknik yang telah dikembangkan dalam penelitiannya adalah juga yang bersifat kuantitatif. Dengan demikian data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan pengolahan data guna untuk memperoleh penjelasan dan pemahaman pola-pola yang berlaku juga dilakukan secara statistik.” Contoh penggunaan teknik kuantitatif dalam sosiologi ialah pengumpulan data melalui survey dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran sikap dengan memakai skala sikap. Metode kualitatif yang kerap dipakai dalam sosiologi ialah wawancara, observasi, focus group discussion dan sosiometri. Terdapat banyak literatur yang memberikan uraian tentang metode penelitian sosial.

BACA JUGA:  Terjadinya Difusi Kebudayaan Dalam Masyarakat

Sosiologi dan antropologi  sering kali sukar dibedakan karenasaraa keduanya mempunyai  sasaran studi yang saling berkaitan yaitu masyarakat dan kebudayaan.,  teori dan metode dan teknik-teknik penelitiaannya saling pinjam- meminjam hanya saja penekanan penkajiannya yang berbeda. Disamping aspek kajian yang menekankan unsur masyarakat, sosiologi juga lebih banyak menggunakan metode kuantitatif dibanfdingkan dengan antropologi. Dapat diambil sebagai contoh penelitian tentang peran serta masyarakat dalam program kesehatan. Studi sosiologis meninjau berapa banyak penduduk yang turut serta dalam program kesehatan, karateristik kelompok masyarakat yang turut serta dan yang tidak turut serta dan unsur-unsur dalam masyarakat yang mempengaruhi peran serta tersebut (misalnya struktur sosial, kepemimpinan, solidaritas kelompok, dsb). Studi antropologi menekankan pada  unsur-unsur budaya yang mempengaruhi peran serta ini (misalnya tabu, kepercayaan tertentu sehubungan dangan sakit dan penyakit, sikap hormat terhadap orang yang dituakan), pandangan dan penghayatan individu terhadap penyakit dan proses penyembuhannya.

BACA JUGA:  Terapi Kognitif

Sosiologi telah mencapai perkembangan sedemikian rupa sehingga menurut Harsja Bachtiar dapat diuraikan dalam berbagai bidang keahlian khusus (sub-disiplin), antara lain :

1. Sosiobiologi

2. Sosiologi kesehatan dan sakit (sosiologi kedokteran, sosiologi klinik, sosiologi keperawatan)

3. Demografi/ilmu kependudukan

4. Sosiologi keluarga dan kekerabatan

5. Sosiologi anak

6. Sosiologi remaja

7. Sosiologi orang tua

8. Sosiologi komuniti dan wilayah (sosiologi pedesaan, sosiologi perkotaan, dan masih banyak sub-disiplin sosiologi lainnya.

Pengetahuan sosiologi ini dapat diterapkan untuk membuat analisa sosial, perencanaan sosial, peramalan, dan penyusunan kebijakan sosial serta pembaharuan sosial.