Indikasi Terapi Oksigen


Terapi oksigen adalah suatu tindakan medis dengan cara memberikan oksigen lembab pada pasien dengan tujuan Memberi oksigenasi ke dalam jaringan tubuh pada FiO2 yang terendah, Mengatasi hiposekmia, Menurunkan kerja pernafasan, Mengurangi kerja miokardium.
Pemberian campuran gas yang kaya akan oksigen mempunyai arti yang sangat terbatas pada hipoksia stagnan, anemik dan histologik karena yang dapat dicapai melelui cara ini hanyalah peningkatan dalam jumlah O2 yang larut didalam darah arteri. Hal ini berlaku juga bagi hipoksia hipoksik yang disebabkan oleh pirau darah venayang tidak teroksigenasi melewati paru-paru. Pad abentuk hipoksia hipoksik lainnya, pemberian O2 sangat bermanfaat namun perlu diingat, bahwa penderita dengan gagal paru berat dengan hiperkapnia, kadar CO2 dapat sedemikian tingginya sampai menekan dan bukan merangsang pernafasan. Sebagian penderita ini tetap bernafas karena adanya rangsang kemoreseptor karotis dan aorta padapusat pernafasan. Apabila pemicuan oleh hipokisia dihilangkan melalui pemberian O­2, pernafasan dapat berhenti. Selama apnea, PO2 darah arteri menurun, namun pernafasan mungkin tidak akan timbul kembali, karena peningkatan PCO2 akan lebih mendepresi pusat pernafasan. Oleh sebab itu, pemberian O2 pada keadaan ini dapat berakibat fatal.3


Dalam perkembangannya barulah terapi oksigen ini dipakai untuk mengatasi penyakit-penyakit seperti luka pada penderita diabetes hingga stroke. Tetapi yang membuatnya menanjakpopuler sekarang ternyata adalah dengan meningkatnya kebutuhan orang akan hal kecantikan dan kebugaran. Secra perlahan kalangan awam mulai mengenal hal ini hingga baru sekarang teknik terapi ini dikenal orang sebagai terapi modern dalam dunia kesehatan.sekarang banyak yang menggunakan terapi ini untuk mencegah penuaan,menambah kecantikan dan kebugaran juga mencegah terjadinya kebotakan, dimana melalui sebuah survei mencatat alasan yang cukup tinggi pada pengguna terapi ini.

BACA JUGA:  Fraktur Sekitar Sendi Bahu

Begitupun belum banyak pusat pusat kesehatan yang menyediakan fasilitas ini karena biayanya yang masih relatif mahal dan terapinya yang harus dilakukan secara berkala. Sementara di Amerika, Eropa dan Jepang pemakaiannya ternyata sudah begitu meluas sampai pusat-pusat kebugaran. Sebuah laporan malah menyebutkan adanya tempat yang dinamakan Oxy Bar dimana pengunjung dapat menghirup oksigen murni dengan berbagai pilihan yang beragam.

Pemanfaatan terapi hiprebarik oksigen ini mengambil suatu pelajaran dari kecelakaan penyelaman dan segala penyakit yang ditimbulkannya. Sebetulnya, bahaya atau penyakit yang dialami oleh penyelam juga dirasakan sama oleh pekerja di ruang adara bertekanan tinggi. Saat turun, dapat terjadi barotrauma yang terjadi pada telinga, gigi lubang, paru-paru dan lainnya.

BACA JUGA:  Terapi Untuk Kanker Darah

Ketika didasar, dapat mengalami keracunan udara pernafasan seperti keracunan oksigen, nitrogen, karbonmonoksida, maupun karbondioksida. Sedang saat naik, dapat terjadi penyakit dekompresi, serta barotrauma.

Karenanya banyak penyakit yang dapat di terapi dengan hiperbarik ini seperti penyakit dekompresi, emboli udara, aktinomikosis,anemia, insufisiensi arteri perifer akut, infeksi bakteri, keracunan CO, keracunan sianida, gas gangren, cangkokan kulit, infeksi jaringan lunak oleh kuman aerob dan an-aerob, osteoradionekrosis, radionekrosis jaringan lunak, sistisis akibat radiasi, ekstraksi gigi pada rahang yang diobati dengan radiasi, mukomikosis, osteomielitis, ujung amputasi yang tidak sembuh, luka diabetik, inhalasi asap, serta luka bakar.5

Terapi dengan oksigen murni mempunyai efek yang baik bagi aliran darah da kelangsungan hidup jaringan yang terkena gangguan kekurangan oksigen. Penggunaan terapi oksigen bertekanan tinggi ini kian meningkat dalam klinis. Pada jaringan disekitar yang terdapat luka, biasanya terjadi hambatan kelancaran aliran oksigen. Padahal oksigen itu penting dan merupakan salah satu faktor penentu dalam proses penyembuhan luka, biasanya terjadi hambatan kelancaran aliran oksigen. Padahal oksigen itu penting dan merupakan salah satu faktor penentu dalam proses penyembuhan luka, sekaligus menangkal terjadinya infeksi. Kemampuan menghambat terjadi infeksi dengan terapi oksigen bertekanan tinggi ini punya ciri dan kelebihan tersendiri dibanding dengan pemakaian antibiotika.5

BACA JUGA:  Manfaat Terapi Kerokan

Beberapa kondisi yang harus dipenuhi sebelum melakukan terapi oksigen yaitu diagnosis yang tepat, pengobatan optimal dan indikasi terapi oksigen ini akan dapat memperbaiki keadaan hipoksemia dan perbaikan klinik. Kriteria pemberian terapi oksigen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara dibawah ini.

1. Pemberian oksigen secara berkesinambungan (terus menerus)

Diberikan apabila hasil analisis gas darah pada saat istirahat, didapat nilai:

· PaO­2 kurang dari 55 mmHg atau saturasi kurang dari 88%

· PaO2 antara 56-59 mmHg atau saturasi 89% disertai kor pulmonale, polisitemia (hematokrit >56%)

2. Pemberian secara berselang

Diberikan apabila hasil analisis gas darah saat latihan didapat nilai:

· Pada saat latihan PaO2 55 mmHg atau saturasi 88%

· Pada saat tidur PaO255 mmHg atau saturasi 88% disertai komplikasi seperti hipertensi pulmoner.somnolen dan aritmia.

Pasien dengan keadaan klinik tidak stabil yang mendapat terapi oksigen perlu dievaluasi gas darah (AGD) serta terapi untuk menentukan perlu tidaknya terapi oksigen jangka panjang.