Cervical Syndrome Pada Lanjut Usia


Cervical syndrome adalah istilah yang menggambarkan adanya keluhan atau syndrome yang dirasakan oleh pasien pada daerah tersebut –kepala. Cervical syndrome adalah diagnostik yang sering disebut “wadah sampah” yangtidak terdiagnosa penyakit atau penyebabnya.

Cervical syndrome sendiri termasuk bagian dari primer problems of discogene yang dapat dibagi atas 2 bagian besar yaitu:
1. Cervical position syndrome (tired neck syndrome)
2. Local cervical syndrome


Cervical syndrome bukanlah diagnose fisioterapi , diagnose fisioterapi untuk keadaan ini lebih tepat disebut : nyeri local – kaku pada tengkuk./leher

a. Faktor penyebab
Untuk cervical position syndrome:
– Posisi – sikap leher dan kepala yang salah ( kepala menunduk saat bekerja)
– Kedua lengan dilipat ke atas meja saat duduk dalam waktu yang lama.
– Bahu posisi depresi dalam waktu yang lama saat memikul barang yang berat
Untuk local syndrome:
– Akibat menderita torticolis 2-3 kali
– Kadang tidak spesifik
– Psikogenik/fungsional/steress mental
Jika dilihat dari etiologinya maka nyeri local – kaku pada cervical tengkuk leher, disebabkan oleh:
1. Spasme dari otot-otot daerah cervical ,yaitu:
– M. trapezius pars descendens
– M. levator scapula
– M. scalenus capitis/cervicis
– M. Semispinalis capitis
– M. sternokleidomastoideus
2. Peningkatan tonus (hipertoni) dari otot-otot diatas
3. Peningkatan fungsi rami musculair dan ? mn, dari otot/serabut intrafusal.
4. Peningkatan fungsi noci septif pada area/segmen sesuai ototnya.

BACA JUGA:  Aplikasi teknologi fisioterapi dan efek fisiologis teknologi fisioterapi pada hemiparese dextra oleh karena stroke non haemorhagik

b. Gejala
Cervical position syndrome:
– Leher terasa kaku/pegal
– Ngilu atau linu terasa saat leher aktif bergerak terutama pada musculus levator scapula, atau spelinus dan semispinalis – sternocleidomastoideus
– Ngilu/nyeri bisa terasa sampai lateral kepala, diatas daun telinga, os nasale – foramen supra orbitale.
Local cervical syndrome
– Rasa nyeri pada daerah leher dan daerah M. trapezius pars descendens, terutama jika terkena mid cervical (C3 – C5)
– Bisa Juga terasa pada/diantara scapula bila terkena lower cervical (C5-C7)
– Nyeri palpasi (tenderness) pada M. Rhomboid dan levator scapula
– Nyeri terasa dibelakang kepala
– Timbul antalgik posisi, kepala berposisi fleksi, heterolateral fleksi
– Timbul muscular headache/muscular tention
– Ada riwayat stress

BACA JUGA:  Pemeriksaan fisik Pada Shoulder

c. Pemeriksaan Fisioterapi
1. Anamnesis khusus:
– Keluhan utama : leher ngilu, kaku dan otot terasa gatal
– Kapan timbulnya : tidak tahu
– Lokasi : leher (region ocipitallis distal) atau trapezius atau antar scapula
– Penyebab : banyak menulis, menyetir mobil, mengangkat barang atau ada problem pekerjaan.
– RPP :
? diawali dengan menyetir lama atau melakukan pekerjaan atau emosi/tegang; leher terasa kaku/ngilu + nyeri. Sakit kepala.
? Jika malam semakin bertambah keluhan
? Setelah tidur keluhan terasa mengganggu leher
? Rotasi leher atau penguluran otot terasa sakit
2. Inspeksi : analgik posisi
3. Pemeriksaan fungsi
a. Tes orientasi : rotasi leher ; terbatas/nyeri
b. PFD :
– Gerakan aktif ; fleksi, rotasi dan lateral fleksi, ngilu/nyeri dan terbatas
– Elevasi lengan/bahu ; ngilu/nyeri
– Gerakan pasif ; ngilu/nyeri
– Gerakan TIMT : kadang (-)
4. Pemeriksaan spesifik
a. Palpasi : nyeri tekan pada:
– M. Semi spinalis
– M. Levator scapulae
– M. Trapezius pars descendens
– Tonus : meninggi
b. Daya ulur otot : nyeri dan terbatas pada musculus di atas

BACA JUGA:  Terjadinya Nekrosis

c. Sensasi : ?

d. ROM : ?

e. Diagnosis Fisioterapi : ?

f. Problematik fisioterapi :
1. Spasme/hipertoni M. Semi spinalis kapitis, trapezius dan Lower scapulae
2. Nyeri/ngilu pada leher akibat meningkatnya nosi septif oleh produksi asam laktat
3. Keterbatasan gerak pada leher akibat otot leher sulit terulur maksimal
4. Gangguan posisi/sikap pada leher
5. Ketegangan psikogenik pada penderita
6. Gangguan ADL

g. Program fisioterapi: ?

h. Intervensi fisioterapi :
1. HFC : CEM/IEM
2. Elektrical Traction : 1/7 atau 1/10 berat badan (intermitten) 7 detik traksi/10 detik rest
3. Stretching : pada otot leher
4. Hold relax : pada otot leher
5. Bugnet exercise ; aktif ; stretching exercise
6. Crectie postur