Penatalaksanaan Nekrolisis Epidermis Toksik


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanTujuan terapi mencakup pengendalian keseimbangan cairan serta elektrolit, pencegahan sepsis dan pencegahan komplikasi oftamologik. Perawatan suportif merupakan pendukung utama terapi NET.

Pemakaian semua obat yang nonesensial harus dihentikan. Jika mungkin, pasien diterapi dalam unit  khusus luka bakar karena terapi agresif yang harus dilakukan serupa dengan terapi yang diperlukan oleh luka bakar.

 

Kehilangan kulit dapat mencapai kurang-lebih 100% luas total permukaan tubuh. Tindakan debridemen  atau hidroterapi dalam tangki hubbard (bak baja yang besar) dapat dilakukan pada awalnya untuk menghilangkan kulit yang sakit.


BACA JUGA:  Anatomi dan Fisiologi Buli

Sampel jaringan diperoleh dari nasofaring, mata, telinga, darah, urin, dan bula yang utuh serta media kultur untuk mengidentifikasi mikroorganisme penyebabnya.

Infus diberikan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit khususnya pada pasien yang mengalami kelainan mukosa yang berat dan tidak mampu menelan makanannya.

Namun demikian, karena keteter infus yang dapat dipertahankan ditempatnya merupakan sumber infeksi, pemberian cairan juga dilakukan lewat sonde nosagastrik dan kemudian sesegara mungkin secara oral.

BACA JUGA:  Pemantauan dan Penanganan Komplikasi Nekrolisis Epidermis Toksik

Terapi inisial dengan kortikosteroid sistemik merupakan hal yang kontroversial. Pada sebagian kasus, para pakar berpikir bahwa pemberian kortikosteroid secara dini akan mencegah peluasan lesi kulit sementara pada situasi lainnya, kortikosteroid dapat menimbulkan efek sistemik yang diperkirakan terjadi karena reaksi obat, pemberian kortikosteroid dapat dilakukan.

Perlindungan kulit dengan preparat topikal merupakan hal yang menentukan. Berbagai preparat anestesi dan antibiotik topikal digunakan untuk mencegah sepsis dan membantu penatalaksanaan nyeri.

BACA JUGA:  Penatalaksanaan Kehilangan Cairan dan Syok Pasien Luka Bakar

Terapi antibiotik sistemik dilaksanakan dengan sangat hati-hati. Penggunaan kasa biologi yang temporer (misalnya, kulit hewan, membran amnion) atau kasa plastik semipermeabel (vigilon) dapat dipakai untuk mengurangi rasa nyeri, merupakan evaporasi dan mencegah infeksi sekunder sampai epitelium diperbaharui. Perawatan orofaring dan mata yang teliti sangat esensial kalau lesi yang berat terjadi pada membran mukosa dan mata.