Mengurangi Nyeri Pada Pasien Luka Bakar

 

https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanPasien luka bakar sering mengalami rasa nyeri yang hebat dan ansietas yang tinggi sejak awal terjadinya luka bakar itu.

Gejala kegelisahan dan ansietas, sering dikaitkan dengan rasa nyeri sebenarnya dapat berasal dari keadaan hipoksia. Karena itu, pengkajian status respirasi yang seksama sangat penting sebelum pemberian analgeetik yang dapat mensupresi system pernapasan dalam periode awal pasca luka bakar.

 

Nyeri


Penyuntikan intravena preparat morfin atau analgetik opioid lainnya biasanya diprogramkan untuk mengurangi nyeri. Namun, pemberian dengan dosis yang tinggi perlu dihindari dalam fase darurat karena terdapatnya bahaya supresi pernapasan pada pasien yang dirawat dengan ventilatasi nonmekanis dan kemungkinan tersamarnya gejala yang lain.

BACA JUGA:  Pertimbangan Gerontologik Pasien Luka Bakar

Cara penyuntikan subkutan dan intramuscular tidak digunakan karena gangguan sirkulasi pada jaringan yang cedera membuat absorpsi preparat tersebut tidak bisa diperkirakan.

Pemberian intravena preparat sedative mungkin diperlukan pula. Obat-obat pereda nyeri yang memadai harus disediakan dalam perawatan pasien dengan luka bakar yang akut karena obat-obat tersebut bukan hanya untuk menjamin kenyamanan pasien tetapi juga untuk mengurangi kebutuhan oksigen jaringan akibat respons nyeri fisiologik. Karena intensitasnya, nyeri yang berhubungan dengan luka bakar tidak mungkin bisa dihilangkan sama sekali.