Luka bakar dapat diklasifikasikan menurut dalamnya jaringan yang rusak dan disebut sebagai luka bakar super-ficial partial-thickness dan full-thickness.
Istilah deskriptif yang sesuaia adalah luka bakar derajat-satu, dua dan tiga. Respons lokal terhadap luka bakar bergantung pada dalamnya kerusakan kulit.
a. Pada luka bakar derajat satu, epidermis mengalami kerusakan atau cedera dan sebagian dermis turut cedera. Luka tersebut bisa terasa nyeri, tampak merah dan kering seperti luka bakar matahari, atau mengalami lepuh-bullae.
b. Luka bakar derajat-dua meliputi dekstruksi epidermis serta lapisan atas dermis dan cedera pada bagian dermis yang lebih dalam. Luka tersebut terasa nyeri, tampak merah dan mengalami eksudasi cairan. Pemutihan jaringan yang terbakar diikuti oleh pengisian kembali kapiler; folikel rambut masih utuh.
c. Luka bakar derajat-tiga meliputi destruksi total epidermis serta dermis, dan pada sebagian kasus, jaringan yang berada dibawahnya.
Warna luka bakar sangat bervariasi mulai dari warna putih hingga merah, cokelat atau hitam. Daerah yang terbakar tidak terasa nyeri karena serabut-serabut sarafnya hancur. Luka bakar tersebut tampak seperti bahan kulit. Folikel rambut dan kelenjar keringat turut hancur.
Umumnya luka bakar memiliki kedalaman yang tidak seragam. Ketika dinilai, luka bakar biasanya mencakup daerah-daerah cedera superfisial pada bagian perifer luka dengan peningkatan kedalaman disebelah progsimal (bagian tengah luka).
Setiap daerah yang terbakar memiliki tiga zona cedera. Daerah yang sebelah dalam mengalami kerusakan yang paling parah, sedangkan zona sebelah luar kerusakannya paling ringan.
Daerah sebelah dalam dikenal sebagai zona koagulasi dimana terjadi ketian seluler. Daerah yang ditengah disebut zona statis tempat terjadinya gangguan suplai darah, inflamasi dan cedera jaringan.
Daerah ini masih bisa diselamatkan sampai derajat tertentu dengan resusitasi cairan yang berhasil baik. Riset terhadap metode-metode tambahan untuk membalikkan statis kapiler dalam zona statis terus berlanjut.
Daerah sebelah luar merupakan zona hipertemia. Zona ini merupaka zona luka bakar derajat-satu yang harus sudah sembuh dalam waktu satu minggu dan lebih khas untuk cedera terbakar atau tersengat arus listrik ketimbang cedera akibat cairan yang panas.
Dalam menentukan dalamnya luka bakar, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut
a. Riwayat terjadinya luka bakar (bagaiman terjadinya).
b. Penyebab luka bakar, seperti nyala api atau cairan yang mendidih.
c. Suhu agens yang menyebabkan luka bakar.
d. Lamanya kontak dengan agens.
e. Tebalnya kulit.