Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan patogen, parasit (Wong, Donna. L, 2009).
Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan / setengah cairan (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung kurang dari 7 hari terjadi secara mendadak (Suraatmaja, 2005).
Gastroentritis adalah sebagai inflamasi membran mukosa lambung dan usus halus. Gastroentritis akut ditandai dengan muntah – muntah dan diare yang mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. (Nursalam, 2005).
Penyebab
Menurut (Ngastiyah, 2005) penyebab dari gastroenteritis meliputi :
a. Faktor infeksi
1) Infeksi anteral : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak yang meliputi infeksi enteral sebagai berikut: Bakteri (vibrio cholera, Escherichia coli, salmonella, shigella, campylobacter ), Virus ( astrovirus, adenovirus, Norwalk, rotavirus ), Parasit (cacing askaris, trichuris, oxyuris, strongilodes), protozoa E.histolityca, G. lamblia, Balantidium Coli, jamur candida albicans).
2) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar saluran pencernaan makanan seperti : OMA (Otitis Media Akut), tonsilitis, bronkopneumoni, ensepalitis dan sebagainya, keadaan ini terutama pada bayi dan anak berumur dibawah dua tahun.
b) Faktor Malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa.
2. Malabsorbsi lemak : terutama Long Chain Trigliceride
3. Malabsorbsi protein : asam amino, B laktoglobuli
c) Faktor makanan : makanan basi, makanan yang beracun
d) Faktor Alergi : alergi susu, alergi makanan,
e) Faktor Psikologis : rasa takut, cemas dan stress.
Tanda dan Gejala
Gejala gastroenteritis mula – mula anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang, kemudian timbul diare (Suraatmadja, 2005).
Tabel 2.1 Derajat dehidrasi menurut WHO
Bagian tubuh yang diperiksa | Nilai | ||
1 | 2 | 3 | |
Keadaan umum
Mata Mulut
Pernapasan Turgor kulit Denyut Nadi | Baik
Normal Normal
20 – 30 x/menit Baik <120 x/menit | Gelisah, lemah, mengantuk
Agak cekung Kering
31 – 40 x/menit Menurun 121-140 x/menit | Mengigau, koma atau syok. Sangat cekung Sangat kering, biru. 41–60 x/menit Jelek >140 x/menit |
Keterangan :
1. Dehidrasi Ringan : < 6 poin
2. Dehidrasi Sedang : < 7 – 12 poin
3. Dehidrasi Berat : > 13 poin
( Kapita Selekta Kedokteran, 2002 )
Tabel 2.2 Tingkat dehidrasi
Tingkat Dehidrasi | Kehilangan Cairan | |
Bayi | Anak Besar | |
Dehidrasi ringan | 5% (50ml/kg) | 3% (30ml/kg) |
Dehidrasi sedang | 5-10% (50-100 ml/kg) | 6% (60 ml/kg) |
Dehidrasi berat | 10-15% (100-150 ml/kg) | 9% (90 ml/kg) |
( Nursalam, 2005 )
Denyut nadi dan laju pernapasan adalah tanda vital yang rutin diukur dalam kesehatan. Tanda – tanda vital tersebut relative konstan sepanjang kehidupan dewasa kita. Namun, seperti bayi dan anak – anak tumbuh dan usia, sering terjadi perubahan rentang normal
Tabel 2.3 Kecepatan respirasi dan kecepatan denyut nadi normal berdasarkan umur yang telah dikelompokkan
Umur | Kecepatan respirasi | Kecepatan denyut nadi |
(x/menit) | (x/menit) | |
< 1 tahun 1– 2 tahun 2 – 5 tahun 5 – 12 tahun >12 tahun | 30 – 60 24 – 40 22 – 34 18 – 30 12 – 16 | 100 – 160 90 – 150 80 – 140 70 – 120 60 – 100 |
( Muscari, 2005).
Patofisiologi dan Penyimpangan KDM
Menurut (Wong, Donna.L, 2009 ) patofisiologi diare yaitu invasi mikroorganisme pathogen pada traktus GI menyebabkan diare lewat produksi eterotoksin yang menstimulasi sekresi air serta elektrolit, invasi, sera distruksi langsung sel – sel epitel usus, dan inflamasi local serta invasi sistemik oleh mikroorganisme tersebut. Walaupun demikian, gangguan fisiologi paling serius dan segera terjadi terkait dengan penyakit diare yang berat adalah dehidrasi, gangguan keseimbangan asam basa dengan asidosis dan syok yang terjadi ketika keadaan dehidrasi berlanjut hingga titik terjadinya gangguan yang serius pada status sirkulasi.
Mekanisme dasar yang menyebabkan gastroenteritis adalah :
a. Gangguan osmotik
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic pada lumen usus meningkat sehungga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul gastroenteritis.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul gastroenteritis karena peningkatan isi lumen usus.
c. Gangguan peristaltik usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul dire. Sebaliknya bila peristaltic usus menurun akan megakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul bising usus pula.