Evaluasi dan Penatalaksanaan Rhinitis Alergi


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanManifestasi klinis

Gambaran rhinitis alergik yang khas mencakup kongesti nasal, secret hidung yang jernih serta encer, bersin-bersin serta rasa gatal pada hidung.

 

Sering terdapat rasa gatal pada tenggorok dan palatum mole. Drainase mucus ke dalam faring akan merangsang upaya yang berkali-kali untuk membersihkan tenggorok dan menimbulkan batuk kering atau suara yang parau.


Sakit kepala, nyeri didaerah sinus paranasal dan epistakasis dapat menyertai rhinitis alergik. Keadaan ini merupakan rhinitis kronik, dan gejalanya bergantung pada pajanan lingkungan serta daya responsive intrinsic hospes.

BACA JUGA:  Pengertian Diagnosa Keperawatan

Evaluasi diagnostic

Pada banyak kasus rhinitis alergik musiman diperlukan diagnosis dini yang dibuat berdasarkan riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan jasmani.

Pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukan mencakup sediaan apus nasal, hitung darah perifer, total serum IgE, tes epikutan, tes intradermal, RAST, pemeriksaan eliminasi serta provokasi makanan, dan tes provokasi nasal.

Penatalaksanaan

Tujuan terapi adalah meringankan gejala. Terapi dapat mencakup salah satu atau seluruh intervensi berikut ini: tindakan menghindari allergen, farmakoterapi atau imunoterapi.

BACA JUGA:  Pedoman Menginterpretasikan Hasil Tes Kulit Pasien Alergi

Petunjuk yang diberikan secara lisan harus dikuatkan kembali dengan informasi tertulis sebagai sarana permanen untuk mengingatkan pasien. Pengetahuan mengenai konsep umum yang berkaitan dengan pemeriksaan dan terapi pada gangguan alergi sangat penting.

Perawat harus memainkan peranan yang aktif dalam penatalaksanaan pasien yang menderita kelainan ini dan mungkin berada dalam posisi untuk memberikan  nasehat tentang prosedur ini kepada pasien yang potensial.