Bagaimana Reaksi Antibodi terhadap Antigen


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanTubuh manusia terancam oleh sejumlah unsur penginvasi yang potensial baik allergen maupun mikroorganisme yang secara terus menerus mengancam pertahanan permukaan tubuh.

Sesudah system pertahanan tertembus, mikroorganisme akan bersaing dengan tubuh untuk mendapatkan nutrient dan jika hal ini dibiarkan berkembang tanpa dihalangi, mikroorganisme tersebut akan mengganggu system enzim serta menghancurkan jaringan tubuh yang penting.

 

Untuk memberikan perlindungan terhadap unsure penginvasi ini, tubuh dilengkapi oleh system pertahanan yang rumit. Garis pertama pertahanan tersebut terdiri atas sel-sel epitel yang membungkus kulit dan membentuk dinding pelapis saluran napas, cerna dan kemih, struktur serta kesinambungan permukaan ini dan resistensinya terhadap penetrasi merupakan penangkal awal untuk menghalangi para penyerang.


BACA JUGA:  Gama Knife Obati Tumor Tanpa Operasi

Salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang paling efektif adalah kemampuannya untuk melengkapi diri sendiri dengan berbagai senjata (antibody) yang secara individual didesain agar sesuai dengan setiap penyerang yang baru, yaitu protein spesifik yang disebut antigen.

Antibodi bereaksi dengan antigen lewat sejumlah cara:

  1. Dengan menyalut permukaannya jika antigen tersebut berupa substansi tertentu,
  2. Dengan menetralkannya jika antigen tersebut toksik, dan
  3. Dengan mengendapkannya dari larutan jika antigen tersebut terlarutkan.

Antibody akan mempersiapkan antigen untuk mengalami proses yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dari darah dan jaringan tubuh.

BACA JUGA:  Pengobatan Asma yang Aneh dari Penjuru Dunia

Bila antigen merupakan zat asing yang sejati, tubuh akan dilindungi terhadap antigen tersebut; jika tidak, dapat terjadi imunopatologi. Kalau keadaan ini terjadi, respon imun yang dalam keadaan normal bersifat protektif akan mengakibatkan gangguan fungsi dalam system kekebalan tersebut.

Kelainan hipersensitivitas (alergi) merupakan keadaan dimana tubuh menghasilkan respons yang tidak tepat atau yang berlebihan terhadap antigen spesifik.