Evaluasi Diagnostik Pada Kulit


Pemeriksaan KulitPengerokan Kulit

Sampel jaringan dikerok dari lokasi lesi jamur yang dicurigai. Pengorokan ini dilakukan dengan mata pisau skalpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan kulit yang dikerok merekatkan kesebuah slide kaca, ditutup dengan objek dan kemudian diperiksa dibawah mikroskop.

 

Pemeriksaan  Apus Tzanck.


Tes ini dilakukan untuk memeriksa sel-sel dari kulit yang mengali perubahan, seperti herpes zoster, varisela, herpes simpleks dan semua berbentuk pemfigus. Sekret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca, diwarnai dan diperiksa.

BACA JUGA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Melanoma Maligna

Pemeriksaan Cahaya Wood.

Tes ini bergantung pada lampu khusus untuk memproduksi cahaya ultraviolet gelombang –panjang (black light) yang akan menghasilkan sinar berpendar berwarna unggu-gelap yang khas.

Warna sinar berpendar ini terlihat paling jelas pada kamar yang gelap dan digunakan untuk membedakan lesi epidermis dengan lesi dermis dan lesi hipopigmentasi serta hiperpigmentasi dengan kulit yang normal. Kepada pasien harus dijelaskan bahwa cahaya tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan kulit maupun mata.

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Pada Fraktur Kruris

Pembuatan Foto Klinis.

Foto-foto klinis dibuat untuk memperlihatkan sifat serta luasnya kelainan kulit, dan digunakan untuk menentukan progresivitas atau perbaikan setelah dilakukan terapi.