Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus jantung. Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari simpul SA kemudian dihantarkan ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan impuls inilah yang akan direkam oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa kelistrikan jantung. Sebelum perawat menggunakan EKG pada klien, maka perawat harus menjelaskan tujuan dan prosedur dari pemasangan EKG ini. Klien diminta untuk berbaring setenang mungkin selama tes berlangsung.
EKG dilaksanakan dengan klien dalam posisi supine dengan dada terbuka. Sebelum menempelkan elektroda, kulit klien dibersihkan dahulu menggunakan swab alkohol untuk mengurangi minyak yang ada di permukaan kulit dan untuk meningkatkan kontak elektroda yang akan digunakan, selain itu jangan lupa untuk menggunakan pasta atau jel pada lokasi yang akan ditempelkan elektroda apabila akan menggunakan plat metal atau suction cups. Untuk memastikan kontak yang baik antara kulit dan elektroda untuk lead pada kaki, maka elektroda harus ditempatkan pada permukaan yang rata diatas pergelangan kaki dan mata kaki.
Di bawah ini merupakan sebuah EKG dari jantung normal
Keterangan:
P wave/gelombang P: representasi dari depolarisasi atrium
Interval PR: merupakan waktu antara depolarisasi atrium hingga sesaat sebelum depolarisasi ventrikel, diukur dari awal gelombang P sampai awal kompleks QRS.
Kompleks QRS: representasi dari depolarisasi ventrikel, diukur dari awal gelombang Q hingga akhir gelombang S.
T wave/Gelombang T: representasi dari repolarisasi ventrikel
Interval QT: merupakan waktu total dari depolarisasi ventrikel hingga repolarisasi ventrikel., diukur dari awal kompleks QRS sampai akhir gelombang T.
Rekaman EKG menyediakan informasi mengenai disritmia jantung, iskemik miokardium, letak dan luas dari infark miokard, hipertrofi jantung, ketidakseimbangan elektrolit, dan efektifitas dari obat-obat jantung yang digunakan.