Asuhan Keperawatan Pasien dengan Retardasi Mental


A. Pengertian
Retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan dimana seseorang memiliki kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO). Retardasi mental adalah kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari maturasi, proses belajar dan penyesuaian diri secara sosial. RM adalah suatu keadaan yang di tandai dengan fungsi intelektual berada di bawah normal, timbul pada masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial.

 

Retardasi mental diartikan sebagai kelemahan/ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70 – 75 atau kurang), dan disertai keterbatasan lain pada sedikitnya dua area berikut :berbicara dan berbahasa;ketrampilan merawat diri, ADL; ketrampilan sosial; penggunaan sarana masyarakat; kesehtan dan keamanan; akademik fungsional; bekerja dan rileks, dll.


B. Etiologi
Kelainan ini dapat digolongkan menjadi :
1. Penyebab organik
a. Faktor prenatal :
1) Penyakit kromosom (Trisomi 21/ Sindrom Down)
2) Sindrom Fragile X
3) Gangguan Sindrom (distrofi otot Duchene, neurofibromatosis ( tipe 1)
4) Gangguan metabolisme sejak lahir (Fenilketonuria)
b. Faktor perinatal :
1) Abrupsio plasenta
2) Diabetes maternal
3) Kelahiran prematur
4) Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial
c. Faktor pasca natal :
1) Cedera kepala
2) Infeksi
3) Gangguan degeneratif
2. Penyebab non organik
a. Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
b. Sosial cultural
c. Interaksi anak kurang
d. Penelantaran anak
3. Penyebab lain : keturunan, pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain
Retardasi mental dapat juga disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi psikososial atau lingkungan ( Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta )

BACA JUGA:  Stroke Lebih Mematikan di Akhir Pekan

C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis retardasi mental antara lain :
1. Gangguan kognitif (pola, proses pikir)
2. Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa
3. Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
4. Lingkar kepala diatas atau dibawah normal (kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal)
5. Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
6. Kemungkinan tonus otot abnormal (lebih sering tonus otot lemah)
7. Kemungkinan ciri-ciri dismorfik
8. Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar

D. Patofisiologi
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa, kemampuan/ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantai dan bekerja. Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.

E. Kriteria Diagnostik
Fungsi intelektual yang secara signifikan berada dibawah rata-rata . IQ kira-kira 70 atau kurang (untuk bayi penilaian klinis dari fungsi fungsi intelektual dibawah rata-rata). – Kekurangan atau kerusakan fungsi adaptif yang terjadi bersamaan (misalnya efektifitas seseorang dalam memenuhi harapan kelompok budayanya terhadap orang seusianya) dalam sedikitnya dua area berikut : komunikasi, perawatan diri , kerumahtanggaan, ketrampilan sosial dan interpersonal, penggunaan sarana-sarana masyarakat pengarahan diri, ketrampilan akademik fungsional , bekerja, bersantai , kesehatan dan keamanan. Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun.
Kode dibuat berdasarkan tingkat keparahan yang tercermin dari kerusakan inteletual :
317 Retardasi mental ringan (Tingkat IQ 50-55 sampai kira-kira 70)
318.0. Retardasi mental sedang (Tingkat IQ 35-40 sampai 50-55)
318 .1. Retardasi mental berat (Tingkat IQ 20-35 sampai 35-45)
318.2. Retardasi mental yang amat sangat berat (Tingkat IQ dibawah 20-25)
319 Retardasi mental dengan keperahan yang tidak disebutkan: jika
terdapat dugaan kuat adanya retardasi mental tetapi emintelligence orang tsb tidak dapat diuji dengan test Standar.

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Pada Klien Hidrosefalus

F. Komplikasi
1. Serebral palsy
2. Gangguan kejang
3. Gangguan kejiwaan
4. Gangguan konsentrasi /hiperaktif
5. Defisit komunikasi
6. Konstipasi

G. Uji Laboratorium dan Diagnostik
1. Uji intelegensi standar (stanford binet, weschler, Bayley Scales of infant development)
2. Uji perkembangan seperti DDST II
3. Pengukuran fungsi adaftif ( Vineland adaftive behaviour scales, Woodcock-Johnson Scales of independent Behaviour, School edition of the adaptive behaviour scales ).

H. Penatalaksanaan Medis
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
1. Obat-obat psikotropika (tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri
2. Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.
3. Antidepresan (imipramin/Tofranil)
4. Karbamazepin (tegrevetol) dan propanolol ( Inderal )

Pencegahan :
1. Meningkatkan perkembangan otak yang sehat dan penyediaan pengasuhan dan lingkungan yang merangsang pertumbuhan
2. Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman kehidupan awal anak yang hidup dalam kemiskinan dalam hal perawatan prenatal, pengawasan kesehatan reguler dan pelayanan dukungan keluarga.

BACA JUGA:  Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian terdiri atas evaluasi komprehensif mengenai kekurangan dan kekuatan yang berhubungan dengan ketrampilan adaptif; komunikasi, perawatan diri, interaksi sosial, penggunaan sarana-sarana di masyarakat pengarahan diri, pemeliharaan kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, pembentukan ketrampilan rekreasi dan ketenangan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. kelainan fungsi kognitif
2. Gangguan komunikasi verbal b.d. kelainan fungsi kognitif
3. Risiko cedera b.d. perilaku agresif ketidakseimbangan mobilitas fisik
4. Gangguan interaksi social b.d. kesulitan bicara/ kesulitan adaptasi sosial
5. Gangguan proses keluarga b.d. memiliki anak retardasi mental
6. Deficit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas fisik /kurangnya kematangan perkembangan.

C. Intervensi
1. Kaji factor penyebab gangguan perkembangan anak
2. Indentifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk memfasilitasi perkembangan anak yang optimal
3. Berikan perawatan yang konsisten
4. Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi taktil
5. Berikan instruksi berulang dan sederhana
6. Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak
7. Dorong anak melakukan perawatan sendiri
8. Manajemen perilaku anak yang sulit
9. Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok
10. Ciptakan lingkungan yang aman

D. Pendidikan pada Orang Tua
1. Perkembangan anak untuk tiap tahap usia
2. Dukung keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
3. Bimbingan antisipasi dan manajemen menghadapi perilaku anak yang sulit
4. Informasikan sarana pendidikan yang ada dan kelompok

E. Hasil yang diharapkan
1. Anak berfungsi optimal sesuai tingkatannya
2. Keluarga dan anak mampu menggunakan koping terhadap tantangan karena adanya ketidakmampuan
3. Keluarga mampu mendapatkan sumber-sumber sarana komunitas