Pemajanan bahan kimia mengakibatkan terjadinya perubahan biologic atau fungsi tubuh yang manifestasinya berupa keluhan, gejala dan tanda gangguan kesehatan. Kerusakan jaringan atau sel tubuh terutama terjadi pada organ target yakni bagian yang terserang bahan kimia.
Tergantung dari organ target, bahan kimia bisa bersifat neurotoksik (meracuni saraf) hepatotoksik (meracuni liver/hati), nefrotoksik (meracuni ginjal), hematotoksik (meracuni darah), sistemik (meracuni seluruh fungsi tubuh) dan sebagainya.
Berdasar gejala yang ditimbulkan, bahan kimia dapat bersifat asfiksian (gejala akibat berkurangnya Kadar oksigen), irritan (mengakibatkan iritasi, merangsang), menimbulkan sensitasi dan alergi.
Selanjutnya ditinjau dari lama atau waktu timbulnya gejala, efek bahan kimia bisa terjadi secara akut dan kronik. Efek akut terjadi pada pemajanan bahan kimia dalam waktu singkat (kurang dari 2 minggu) pada kadar yang tinggi. Sedang efek kronik timbul setelah pemajanan berulang kali selama tiga bulan atau lebih.
Tanda/gejala yang terjadi akibat keracunan bahan kimia bisa bervariasi dari tanda/gejala yang umum/non spesifikasi atau spesifik. Contoh gejala non spesifik misalnya: lemah, pusing, mual, muntah, gemetar, nafsu makan berturang, sedang yang lebih spesifik misalnya kelumpuhan, kejang, gangguan penglihatan, diare yang menetap, pendarahan dan lain-lain. Untuk membedakan hal tersrbut diatas, diperlukan konsultasi dan komunikasi dengan dokter.