Seorang anak yang memiliki banyak teman dekat atau sahabat, biasanya tampak lebih bahagia. Sedangkan anak yang sering menyendiri, biasanya tampak lebih murung. Seorang sahabat dapat membantu anak-anak melewati pengalaman negatif. Hal tersebut beMemiliki sahabat yang hadir selama acara menyenangkan memiliki dampak langsung pada tubuh dan pikiran anak,an hasil sebuah studi baru. Penelitian tersebut telah melibatkan 55 anak laki-laki dan 48 perempuan dari kelas 5 dan 6 di Montreal. Saat melakukan penelitian, peneliti meminta para peserta penelitian untuk merekam perasaan dan pengalaman yang dirasakan selama 4 hari.
Kadar kortisol para peserta penelitian juga dipantau dalam tes air liur yang teratur. Kortisol adalah hormon steroid, lebih khusus sebuah glukokortikoid, yang dihasilkan oleh zona fasciculata dari kelenjar adrenal. Hormon ini dilepaskan dalam respon terhadap stres dan rendahnya tingkat glukokortikoid darah. Fungsi utama hormon kortisol adalah untuk meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis, menekan sistem kekebalan tubuh, serta membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Jika seorang anak sendirian ketika mendapat masalah dengan guru atau memiliki perbedaan pendapat dengan teman sekelas, para peneliti melihat peningkatan yang terukur dalam kadar kortisol dan penurunan perasaan harga diri.
Hasil studi tersebut menemukan bahwa, kadar kortisol meningkat dan harga diri menurun ketika seorang anak memiliki pengalaman negatif. Namun, dengan bersama sahabat ketika berada dalam kesulitan, dapat menjaga kadar kortisol dan harga diri seorang anak. Para peneliti mencatat bahwa apa yang terjadi selama masa kanak-kanak dapat mempengaruhi anak hingga dewasa. Hal tersebut termasuk memiliki perasaan rendah diri. Reaksi fisiologis dan psikologis untuk pengalaman negatif saat masih anak-anak dapat berdampak hingga kemudian hari. Sekresi kortisol yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan fisiologis yang signifikan. Hal tersebut dapat termasuk penekanan kekebalan dan penurunan pembentukan tulang.