Orang yang berusia sangat muda dan tua memiliki resiko mortalitas yang tinggi sesudah mengalami luka bakar. Peluang untuk bertahan hidup lebih besar pada anak-anak yang berusia di atas 5 tahun dan pada dewasa muda yang berusia 40 tahun atau kurang.
Cedera inhalasi yang menyertai luka bakar sendiri akan memperberat prognosis pasien. hasil-akhirnya bergantung pada dalamnya dan luasnya luka bakar disamping pada status kesehatan sebelum luka bakar serta usia pasien.
Respons Sistemik
Perubahan patofisiologik yang disebabkan oleh luka bakar yang berat selama awal periode syok luka-bakar mencakup hipoperfusi jaringan dan hipofungsi organ yang trejadi sekunder akibat penurunan curah jantung dengan diikuti oleh fase hiperdinamik serta hipermetabolik.
Pasien yang luka bakarnya tidak melampaui 20 % dari luas total permukaan tubuh akan memperlihatkan respons yang terutama bersifat lokal.
Insidensi, intensitas dan durasi perubahan patofisiologik pada luka bakar sebanding dengan luasnya luka bakar dengan respons maksimal terlihat pada luka bakar yang mengenai 60 % atau lebih dari luas permukaan tubuh.
Kejadian sistemik awal sesudah luka bakar yang berat adalah ketidak stabilan hemodinamika akibat hilangnya integritas kapiler dan kemudian terjadinya perpindahan cairan, natrium serta protein dari ruang intravaskuler ke dalam ruang interstisial.
Ketidak stabilan hemodinamika bukan hanya melibatkan mekanisme kardiovaskuler tetapi juga keseimbangan cairan serta elektrolit, volume darah, mekanisme pulmoner dan berbagai mekanisme lainnya.