Pentingnya Konsep Diri Bagi Kesehatan Fisik dan Mental Seseorang


Konsep diri adalah sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Individu dengan konsep diri yang positif akan menjadi lebih baik dan mampu mengembangkan dan memelihara hubungan antar sesama individu lainnya. Konsep diri memberi perasaan kontinuitas, lengkap/utuh dan kemantapan pada seseorang. Konsep diri yang sehat merupakan tingkatan tinggi dari kestabilan seseorang dan menyebabkan perasaan positif atau negatif terhadap dirinya di kemudian hari. Konsep diri yang positif, memungkinkan seseorang untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup, dan juga untuk mengatasi kekecewaan dan perubahan hidup. Kegagalan untuk mencapai suatu konsep diri yang positif merupakan kendala utama di dalam perawatan. Salah satu tanggung jawab utama perawat adalah mengidentifikasi konsep diri yang negatif dan untuk membantu dalam mengembangkan pandangan yang positif yang lebih dari diri klien.

Orang-orang dengan konsep diri yang tidak sehat menyatakan perasaan tidak berharga, perasaan dibenci, dan selalu merasakan kesedihan yang mendalam dan juga mudah putus asa (Kelliat, 1992). Stuart dan Laraia (2005) mendefinisikan konsep diri sebagai keseluruhan ide, pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu tersebut dalam berhubungan dengan orang lain. Termasuk disini adalah persepsi individu terhadap sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan obyek, tujuan serta keinginnanya. Menurut Potter dan Perry (1997), konsep diri adalah pengetahuan individu tentang dirinya sendiri, merupakan gambaran tentang diri dan gabungan kompleks dari perasaan, sikap, dan persepsi baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Konsep diri juga merupakan representasi psikis individu, pusat dari “Aku” yang dikelilingi dengan semua persepsi dan pengalaman yang terorganisir.

 
BACA JUGA:  Keperawatan Dengan Thalasemia

Konsep diri adalah kombinasi dinamis yang terbentuk selama bertahun-tahun dan dipengaruhi juga oleh beberapa hal, yaitu (Potter dan Perry, 1997) :
1) Reaksi dari orang lain terhadap tubuh seseorang.
2) Persepsi secara terus menerus dari reaksi dari seseorang terhadap diri.
3) Hubungan dengan diri dan orang lain.
4) Struktur kepribadian.
5) Persepsi terhadap rangsang yang berakibat pada diri.
6) Pengalaman masa lalu dan masa kini.
7) Perasaan saat ini tentang fisik, emosi dan sosial diri.
8) Harapan tentang diri.


BACA JUGA:  Tanda-tanda Rokok Mulai Merusak Saluran Napas

Sedangkan menurut Rawlins et al (1993), konsep diri adalah gambaran konsep diri sebagai ide, perasaan dan kepercayaan untuk mengenal dan siap berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain serta berinteraksi dengan lingkungan. Kemudian dikatakan juga bahwa konsep diri dapat diartikan cara individu memandang dirinya secara utuh fisikal, mental, intelektual, sosial dan spiritual. Konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan dengan orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.

Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi afektif yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Tiap keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif (Friedman, 1986). Keluarga mempunyai peran yang penting dalam membantu perkembangan konsep diri terutama pada pengalamam masa kanak-kanak. Stuart dan Sundeen (1991) mengemukakan bahwa pengalaman awal kehidupan dalam keluarga merupakan dasar pembentukan konsep diri. Keluarga dapat memberikan perasaan mampu atau tidak mampu, perasaan diterima atau ditolak, kesempatan untuk diidentifikasi, penghargaan yang pantas tentang tujuan, perilaku dan nilai. Dapat disimpulkan, konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari perilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang terlihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan social yang maladaptif.