Penanganan Luka Bakar


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanPengkajian terhadap luas permukaan tubuh yang terbakar dan dalamnya luka bakar diselesaikan. Luka bakar derajat-dua dan–tiga dicatat pada diagram penilaian luka bakar.

Pengkajian ini dilaksanakan sesudah eksudat dan debris dibersihkan dengan hati-hati dari luka bakar. Pengkajian harus sering diulangi melalui perawatan luka bakar.

 

Pembuatan foto-foto luka bakar dilakukkan pada saat pertama dan secara berkala di sepanjang penanganan luka bakar. Dengan cara ini, kemajuan kesembuhan dapat ditentukan dengan cepat.


BACA JUGA:  Askep Dengan Payah Jantung , Odem Paru dan Gagal Nafas

Dokumentasi semacam itu sangat diperlukan bagi klaim asuransi dan masalah-masalah hukum. Sprei dan selimut yang steril atau bebas-kuman (yang baru dipenatu) diletakkan di bawah serta di atas tubuh pasien untuk melindungi daerah luka bakar dari kontaminasi dan untuk mengurangi rasa nyeri akibat aliran udara.

Riwayat penyakit, alergi, medikasi serta pemakaian obat, alcohol dan tembakau ditanyakan pada saat ini untuk penyusunan rencana perawatan pasien yang tepat.

BACA JUGA:  Penatalaksanaan Kehilangan Cairan dan Syok Pasien Luka Bakar

Kateter infuse berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) harus dipasang pada daerah yang tidak terbakar apabila infuse belum terpasang.

Pada sebagian pasien mungkin harus dipasang kateter vena sentral agar pemberian cairan infuse dalam jumlah yang besar dapat dilakukan dengan cepat sementara tekanan vena sentral bisa dimonitor.

Jika luas luka bakar melampaui 20% atau bilamana pasien merasa mual, selang nasogastrik dapat dipasang dan dihubungkan dengan alat pengisap untuk mencegah ileus paralitik (berkurangnya peristalsis).