Diperlukan waktu kurang lebih 4 minggu sejak saat kontak hingga timbulnya gejala pada pasien. Pasien akan mengeluhkan gatal-gatal yang akibat imunologi tipe lambat terhadap kutu atau butiran fesesnya.
Pada pemeriksaan, kepada pasien ditanyakan dimana gatal-gatal tersebut paling hebat. Kaca pembesar dan senter (penlight) dipegang dengan sudut miring dengan permukaan sementara pemeriksaan dilakukan untuk mencari terowongan yang berupa tonjolan kulit yang kecil.
Terowongan bisa berupa lesi yang multipel, lurus atau bergelombang, berwarna cokelat atau hitam dan menyerupai benang, yang terlihat terutama di antara jari-jari tangan serta pada pergelangan tangan
Lokasi lainnya adalah permukaan ekstensor siku, daerah yang dilutut, pinggir kaki, ujung-ujung sendi siku, daerah disekitar puting susu, lipatan aksila di bawah payudara yang menggantung; dan pada atau didekat lipat paha atau lipat gleteus, penis atau skrotum.
Erupsi yang berwarna merah dan gatal biasanya terdapat di daerah-daerah kulit di sekitarnya. Namun, terowongan tersebut tidak selalu terlihat. Setiap pasien dengan ruam dapat menderita skabies.
Salah satu tanda skabies yang klasik adalah peningkatan rasa gatalyang terjadi pada malam hari dan keadaan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan kehangatan tubuh yang menimbulkan efek stimulasi terhadap parasit tersebut.
Demikian pula, terhadap hipersensitivitas terhadap organisme tersebut dan produk ekskresinya dapat turut menimbulkan rasa gatal. Jika infeksi sudah menyebar, anggota keluarga yang lain dan teman dekat juga akan menimbulkan rasa gatal sekitar satu bulan kemudian.
Lesi sekunder sudah cukup sering dijumpai dan mencakup vesikel, papula, ekskoriasi serta krusta. Superinfeksi bakteri dapat terjadi akibat ekskoriasi yang tetap dari terowongan papula.