Kortikosteroid untuk Pengobatan Kelainan Dermatologik


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanKortikosteroid banyak dipakai dalam pengobatan kelainan dermatologik untuk memberikan efek anti-inflamasi, antipruritus dan vasokonstriksi.

Pasien dianjarkan untuk mengoleskan obat ini menurut pedoman pemakaian yang ketat, menggunakannya dengan seperlunya kendati harus digosokkan pada bagian yang sakit dengan seksama.

 

Penyerapan kortikosteroid topikal akan meningkat kalau kulit berada dalam keadaan hidrasi atau daerah yang sakit ditutup dengan kasa perlahan-kelembaban atau kasa oklusif, penggunaan kortikosteroid topikal yang tidak tepat mengakibatkan efek-samping lokal maupun sistemik, khususnya kalau obat tersebut diabsorpsi lewat kulit yang mengalami inflamasi atau ekskorisasi di bawah kasa oklusif, atau kalau digunakan untuk waktu yang lama pada daerah yang sensitif.


BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Pasien Kondisi Kulit Abnormal

Efek-samping yang lokal dapat berupa atrofi dan penipisan kulit, striae (guratan mirip sabuk), dan telangiektasis (lesi kecil berwarna merah yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah).

Penipisan kulit terjadi akibat kemampuan kortikosteroid untuk menghambat sintesis kolagen kulit. Proses penipisan tersebut dapat diakibatkan dengan menghentikan pemakaian obat, tetapi striae dan telangiektasis merupakan efek samping sistemik dapat mencakup hiperglikemia dan gejala sindrom Cushing.

BACA JUGA:  Fungsi dan Tinjauan Tentang Kulit

Pemakaian kortikosteroid topikal di sekitar mata  karena  harus dilakukan dengan hati-hati karena pemakaian jangka-panjang dapat menyebabkan kelaianan seperti glaukoma atau katarak.

Di samping itu, efek anti-inflamasi pada pemakaian kortikosteroid dapat mengaburkan gejala pada infeksi virus atau jamur.

Preparat kortikosteroid yang kuat (fluorianasi) harus dioleskan dengan hati-hati pada wajah karena dapat menimbulkan dermatitis mirip akne yang dikenal sebagai dermatitis perioral, rosasea karena steroid  (yang ditandai oleh lesi di sekitar hidung serta pipi), dan hipertrikosis (pertumbuhan rambut yang berlebihan).

Memuat daftar preparat kortikosteroid topikal menurut potensinya. Karena beberapa preparat kortikosteroid topikal dapat dibeli tanpa resep dokter, penjelasan kepada pasien mengenai pemakaian yang lama dan tidak tepat sangat penting.