Diagnosis dan Manifestasi Klinis Dermatitis Kontak


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanDermatitis kontak

Dermatitis kontak (dermatitis venenata) merupakan respons reaksi hipersensitfitas lambat tipe IV. Penyakit ini adalah kelainan inflamasi yang sering bersifat ekzematosa dan disebabkan oleh reaksi kulit terhadap sejumlah bahan yang iritatif atau alergenik. Ada empat bentuk dasarnya: Alergik, iritan, fototoksik dan fotoalergika.

 

Hampir setiap zat dapat menimbulkan dermatitis kontak. Getah semacam pohon cemara (poison ivy) kemungkinan merupakan contoh penyebab dermatitis kontak yang paling sering ditemukan di Amerika, penyebab dermatitis kontak lainnya adalah bahan kosmetika, sabun, deterjen dan bahan kimia Industri.


BACA JUGA:  Ruam Henoch-Schonlein Atau Bintik-bintik Merah di Kulit

Kepekaan kulit dapat terbentuk sesudah mengalami periode kontak yang singkat atau lama, dan gambaran klinisnya dapat timbul beberapa jam atau minggu sesudah kulit yang peka itu terpajan.

Manifestasi klinis

Gejala dermatitis kontak mencakup keluhan gatal-gatal, rasa terbakar, eritema, lesi kulit (vesikel) dan edema yang diikuti oleh pengeluaran secret, pembentukan krusta serta akhirnya pengeringan dan pengelupasan kulit.

Pada respons yang berat dapat terbentuk bullae homoragik. Reaksi yang berulang-ulang dapat disertai penebalan kulit dan perubahan pigmentasi.

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Hepatoma

Invasi sekunder oleh bakteri dapat terjadi pada kulit yang mengalami ekskoriasi karena digosok atau digaruk. Biasanya tidak terdapat gejala sistemik kecuali jika erupsinya tersebar luas.

Diagnosis

Diagnosis dapat dibuat berdasarkan lokasi erupsi dan hasil anamnesis riwayat kontak. Kendati demikian, pada kasus-kasus yang iritannya tidak jelas atau pada pasien yang tidak mengamati, diagnosis mungkin sangat sulit ditegakkan dan banyak prosedur penanganan yang bersifat “coba-coba” harus dilakukan sebelum penyebabnya dapat ditetapkan dengan benar. Tes patch pada kulit dengan preparat yang diperkirakan menjadi penyebabnya dapat menjelaskan diagnosis.