Diagnosa Keperawatan
Meskipun ada banyak diagnosa keperawatan yang tepat bagi penderita penyakit reumatik, berikut ini merupakan beberapa diagnosa keperawatan yang paling sering dibuat:
a. Nyeri yang berhubungan dengan inflamasi dan peningkatan aktivitas penyakit, keadaan mudah lelah serta keterbatasan mobilitas
b. Keletihan yang berhubungan dengan peningkatan aktivitas penyakit, rasa nyeri, tidur/istirahat yang tidak memadai, dekondisioning, nutrisi yang tidak memadai, stres emosional/depresi
c. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan rentang gerak, kelemahan otot, nyeri pada gerakan, keterbatasan ketahanan fisik, kurangnya atau tidak tepatnya penggunaan alat-alat ambulatori
d. Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan kontraktur, keletihan atau gangguan gerak
e. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi
f. Koping tidak efektif yang berhubungan dengan gaya hidup atau perubahan peranan yang aktual atau yang dirasakan.
Komplikasi Potensial
Berdasarkan data-data hasil pengkajian, komplikasi potensial dapat mencakup:
- Komplikasi yang terjadi sekunder akibat efek pengobatan
Sasaran
Sasaran utama bagi pasien dapat mencakup pemulihan rasa nyeri serta gangguan rasa nyaman, pemulihan keadaan mudah lelah, peningkatan mobilitas, pemeliharahaan perawatan mandiri, perbaikan citra tubuh dan tidak adanya komplikasi.
Intervensi Keperawatan
Pemahaman terhadap proses penyakit yang mendasari (yaitu, degenerasi atau inflamasi di samping degenerasi yang terjadi akibat degenerasi) dapat mengarahkan proses berfikir perawat.
Di samping itu, pengetahuan perawat tentang apakah keadaan tersebut bersifat terbatas atau lebih sistemik yang luas akan mempengaruhi lingkup aktivitas keperawatan.
Sebagan penyakit reumatik (mis., osteoartritis) merupakan perubahan yang bersifat lebih terbatas di mana pengendalian gejala seperti rasa nyeri atau kaku dimungkinkan.
Bentuk lainnya (mis., gout) memiliki penyebeb yang diketahui dan terapi yang spesifik untuk mengendalikan gejala. Penyakit yang biasanya merupakan tantangan paling besar adalah penyakit dengan manifestasi sistemik seperti penyakit jaringan ikat yang difus.