Bedah Elektro.
Bedah elektro merupakan teknik penghancuran atau penghilangan jaringan dengan menggunakan energi listrik. Arus listrik di konversikan menjadi panas yang kemudian dihantarkan ke jaringan dari elektroda dingin.
Bedah elektro dapat didahului oleh kuretase yang dilaksanakan dengan eksisi tumor dengan mengerok permukaannya memekai alat kuret. Kemudian dilakukan elektrodesikasi untuk mencapai hemostasis dan menghacurkan setiap sel maglinan yang viabel pada dasar luka atau disepanjang bagian tepinya. Elektroesikasi sangat berguna untuk lesi yang kecil (lebarnya kurang dari 1-2) cm [0,4 -0,8 inci]
Metode ini memanfaatkan keuntungan bahwa tumor yang kecil lebih lunak dibandingkan jaringan kulit di sekitarnya dan dengan demikian luasnya dapat ditentukan secara garis besar dengan alat kuret yang dapat “merasakan ” luas jaringan tumor . tumor diangkat dari bagian dasarnya dikuater. Proses ini diulang sampai tiga kali. Biasanya kesembuhan terjadi dalam waktu satu bulan.
Bedah Beku.
Bedah beku menghancurkan tumor dengan cara deep freezing. Alat jarum termokopel ditusuk kedalam kulit, dan kemudian nitrogen cair diarahkan kepusat tumor sampai tercapai suhu -400 C hingga -600 C pada dasar tumor.
Nitrogen cair memiliki keuntungan yaitu titik didihnya paling rendah dari semua kriogen yang dicoba, harganya tidak mahal dan juga barangnya mudah diperoleh.
Jaringan tumor dibeku dinginkan, dibiarkan melunak dan kemudian dibeku dinginkan kembali. Lokasi yang menjalani bedah beku ini akan melunak secara alami serta kemudian mengalami gelatinisasi dan sembuh spontan.
Pembengkakan dan edema terjadi setelah pembekuan. Penampakan lesi bervariasi kesembuhan normal yang dapat memakan waktu 4 hingga 6 minggu terjadi lebih cepat di daerah-daerah dengan suplai darah yang baik.
Terapi Radiasi.
Terapi radiasi lebih sering dilakukan untuk kanker kelopak mata, ujung hidung dan daerah pada atau didekat struktur yang vital (misalnya, nervus fasialis).
Terapi ini hanya dikerjakan pada pasien yang berusia lanjut karena perubahan akibat sinar-x dapat terlihat 5 hingga 10 tahun kemudian dan perubahan maglinan pada sikatriks dapat ditimbulkan oleh sinar-x setelah 15 hingga 30 tahun kemudian.
Kepada pasien harus diinformasikan bahwa kulit dapat menjadi merah dan melepuh. Salep kulit yang netral (yang diresepakan oleh dokter) dapat dioleskan untuk mengurangi gangguan rasanyaman. Kepada pasien juga harus diingatkan agar kulitnya tidak terkena sinar matahari.