Asuhan Keperawatan Urtikaria dan Edema Angioneurotik


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanUrtikaria (gelegata) merupakan reaksi alergi hipersensitivitas tipe I pada kulit yang ditandai oleh kemunculan mendadak lesi menonjol yang edematous, berwarna merah muda dengan ukuran serta bentuk yang bervariasi, keluhan gatal dan menyebabkan gangguan rasa nyaman yang setempat.

Kelainan ini dapat mengenai setiap bagian tubuh, termasuk membrane mukosa (khususnya mulut), laring (kadang-kadang dengan komplikasi respiratorius yang serius) dan traktur gastrointestinal.

 

Setiap urtikaria akan bertahan selama periode waktuu tertentu yang bervariasi dari beberapa jam sebelum menghilang. Selama berjam-jam atau berhari-hari, kumpulan lesi ini dapat timbul, hilang dan kembali lagi secara episodic.Jika rangkaian kejadian ini berlanjut tanpa batas waktu, keadaan tersebut dinamakan urtikaria kronik.


BACA JUGA:  Keperawatan pada Tetanus

Edema angioneurotik mengenai lapisan kulit yang lebih dalam sehingga tidak terjadi lesi diskrit yang merupakan ciri khas urtikaria tetapi pembengkakan yang lebih difus.

Kadang-kadang lesinya dapat terlihat menutupi seluruh bagian punggung. Kulit diatas lesi mungkin tampak normal kendati sering berwarna kemerahan.

Pembengkakan ini tidak mencekung ketika ditekan seperti halnya pada edema yang biasa. Daerah tubuh yang kerap kali terkena adalah bibir, kelopak mata, pipi, tangan, kaki, genitalia dan lidah, membrane mukosa laring, bronkus dan saluran gastrointestinal dapat pula terkena, khususnya pada tipe herediter.

Pembengkakan dapat timbul mendadak,dalam waktu beberapa detik atau menit, atau secara perlahan-lahan dalam waktu 1 atau 2 jam . pada keadaan yang terakhir ini, kemunclannya sering didahului oleh rasa gatal atau terbakar.

BACA JUGA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Lupus Eritematosus

Jarang lebih dari satu lesi yang timbul sekaligus kendati lesi yang satu dapat muncul sementara lesi lainnya menghilang. Kadang-kadang lesi atau pembengkakan tersebut muncul kembali pada daerah yang sama.

Setiap lesi biasanya berlangsung selama 24 hingga 36 jam. Pada keadaan yang kadang-kadang dijumpai, lesi timbul kembali dengan keteraturan yang nyata pada interval 3 hingga 4 minggu.