Asuhan Keperawatan Pasien Diare Infeksius


https://www.ilmukesehatan.com/keperawatanProses keperawatan pasien diare infeksius

Elemen paling penting dari pengkajian pada pasien diare adalah menentukan status hidrasi. Tujuan rehidrasi adalah untuk mengoreksi tingkat dehidrasi.

 

Pengkajian meliputi evaluasi untuk rasa haus, kekeringan membrane mukosa mulut, mata cekung, pulsasi yang lemah, dan penurunan turgor kulit.


Observasi secara cermat untuk menemukan tanda ini penting untuk menangani penyakit dehidrasi cepat (biasanya pada kolera) dan pada anak yang lebih kecil.

Pengukuran masukan dan haluaran (intake dan output) menentukan keseimbangan cairan. Feses berbentuk cair harus diukur dan dicatat demikian juga frekuensi defekasi.

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Gangguan Hipovolemia

Penting untuk mencatat konsistensi dan penampilan feses sebagai indicator tipe dan beratnya penyakit diare. Adanya mucus atau darah harus dicatat.

Pada saat melakukan pengkajian riwayat kesehatan, penting untuk menentukan apakan pasien melakukan perjalanan, apakah pasien saat ini sedang mengkonsumsi antibiotic, jika pasien telah melakukan kontak dengan orang lain yang sebelumnya mengalami penyakit diare, dan apa yang dimakan pasien sebelumnya.

Sering kali, pasien mengidentifikasi makanan yang baru saja dimakan sebagai penyebab gejala. Bagaimanapun periode inkubasi untuk kondisi diare lebih panjang dari pada waktu interval antara saat makan.

BACA JUGA:  Asuhan Keperawatan Stroke Non Hemoragik

Kemudian hal yang penting dilakukan adalah mendapat informasi secara detil tidak hanya tentang semua makanan yang dimakan dalam 3-4 hari sebelumnya.

Saat mendapatkan riwayat ini, perlu juga ditanyakan pada pasien daftar setiap rasa makanan dan yang dimakan dengan lengkap. Juga penting menanyakan pada pasien apakah mereka bekerja di tempat penyediaan makanan.

Diagnosis keperwatan.

Berdasarkan pada data hasil pengkajian, diagnose keperawatan utama pada pasien mungkin meliputi:

  1. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan hilangnya cairan karena diare.
  2. Kurang pengetahuan tentang infeksi dan risiko penularan pada orang lain.

Komplikasi potensial

BACA JUGA:  Askep Bronkopneumonia

Berdasarkan data pengkajian, komplikasi potensial yang mungkin berkembang meliputi:

  1. Bakteremia
  2. Syok

Perencanaan dan implementasi.

Sasaran

Sasaran paling penting adalah memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit. Pengetahuan tentang penyakit dan risiko penularan, dan tidak ada komplikasi.