PUISI Kepada Kita


Untuk Sahabat Stem Cell

Kelak
Ku yakin kita kan meniti jalan masing-masing
Mengenang peluh dan kisah luka saat ini dan Kita berpisah

 

Sebelum itu terjadi
Mohon ulurkan hati tuk menyambut panas dan dinginnya kebersamaan,
Yang dengannya,
Banyak dari kita menjadi dewasa
atau sebaliknya menjadi lebih muda usianya!

Entah bagaimana melukiskannya;
Di bawah rinai kita masih sempat melihat cahya mentari
Membakar semangat kita dari dalam, mengasapinya dengan canda tawa
Memolesnya dengan sedikit keyakinan
Membuncahkan ekspektasi indahnya kebersamaan
Tak tahu bagaimana menggambarkannya;


BACA:  Yang Masih Tersisa dari Sebuah Senja Perjalanan

Di atas pijak kaki yang berjejal kita acap kali mengoceh tak keruan
Tentang cita, cinta dan kesendirian – kepada siapa saja, mungkin juga hanya di antara kita – tanpa rasa bersalah
Yang menohok kedalaman sanubari dan mengalirkan darah muda kekecewaan
Tentang semunya kebersamaan
Kepada kawan, sahabat, saudara – kadang menjadi musuh dalam baju – dan jiwa fitrawi, Kepada kita yang masih melakoni artefak-artefak dialektika ini,
Teruslah menjadi peluh, luka dan semangat membara itu
Dan hidup!