Geliat Bangkitnya Bisnis Blog Dalam Negeri


Sabtu hingga Minggu, 20-21 Mei 2011 lalu diadakan even Roadblog 2011 Blogilicious di gedung Pusat Kegiatan Penelitian (PKP) kampus Unhas Tamalanrea. Acara yang dimotori oleh IDBlogNetwork ini sukses mengundang perhatian para blogger dan peminat aktivitas blogging di daerah ini.

Tidak kurang dari 200-an orang menjadi peserta seminar 2 hari tersebut, mengikuti rangkaian materi berbobot dari para pakar di bidangnya masing-masing. Kegiatan Roadblog 2011 Blogilicious di Makassar ini memunculkan tagline Blogilicious Fun Makassar, sekaligus menjadi topik lomba semi SEO yang digelar setelah seminar selesai dan akan dinilai pada pekan pertama bulan Juni nanti.

 

Even-even semacam ini memang sepertinya dirindukan oleh semua blogger, terutama mereka yang baru mengenal blog, atau yang tertarik dengan bagaimana mengelola blog hingga bisa memberikan penghasilan. Hanya saja, sangat jarang kita temukan pihak yang mau “mengambil pusing” dengan mengadakan hal seperti ini.

Untung saja, even semacam ini — meskipun tidak semeriah pagelaran Roadblog 2011 Blogilicious di Makassar barusan, hanya diselenggarakan oleh komunitas-komunitas blogger di sejumlah daerah. Itu pun juga tidak dilakukan secara rutin, atau dengan skala yang lebih massal, paling hanya pada peringatan ulang tahun komunitas saja.


Padahal, animo masyarakat kita, terutama anak-anak muda yang menggandrungi internet dan mulai mengenal blog ternyata sangat tinggi. Artinya ini sebenarnya sekaligus menjadi peluang bisnis yang cukup menantang saat ini dan di masa mendatang.

Dunia blog memang berkembang secara drastis pada beberapa tahun terakhir, baik dalam skala global yang memang sudah sangat berkembang, maupun pada skala lokal di Indonesia.

Pertumbuhan jumlah blog yang sangat cepat secara tidak langsung juga ikut menyebabkan peningkatan kebutuhan pada layanan internet dan aspek-aspek yang berhubungan dengan hal ini, termasuk ketersediaan domain berbayar, hosting, hingga layanan spesifik yang bisa diikuti oleh para blogger meraup penghasilan di internet melalui blog yang mereka kembangkan.

Munculnya sejumlah blogger dengan penghasilan yang memadai (beberapa di antaranya bahkan dapat dikatakan mencengangkan), membuat kalangan anak-anak muda menjadi tergiur melakukan hal yang sama: berbisnis online lewat blog! Apalagi sebagian besar pelaku bisnis internet dan blog advertising terhitung masih cukup muda. Beberapa di antaranya malah masih berusia di bawah 30 tahun dan sudah menjadi miliarder!

BACA:  SEO Basic Tutorial; Tips SEO Sederhana untuk Pemula

Menjadi Seorang Blogger

Ada yang bilang bahwa bisnis blog advertising itu adalah bisnis yang iseng-iseng berhadiah. Alasannya, bahwa kita bisa saja iseng membuat sebuah blog, mengelolanya dengan mempublikasikan informasi apa aja yang bermanfaat bagi banyak orang dan jika kemudian blog kita ramai dikunjungi oleh pembaca, maka hadiahnya bisa kita dapatkan: advertiser mau pasang iklan!

Saya kira anggapan itu tidak salah. Bagaimana pun, bisnis blog memang manawarkan sebuah konsep kemerdekaan bagi siapa saja yang berkecimpung di dalamnya. Termasuk dalam hal ini adalah kita merdeka untuk memutuskan apakah akan menjadi blogger iseng-iseng saja, atau betul-betul menjadi blogger professional; menghabiskan sebagian waktu kita untuk ngeblog, membangun sejumlah blog dan membuatnya menghasilkan uang!

Saya percaya bahwa kedua pilihan ini masing-masing ada baik dan buruknya. Tergantung kita mau kemana. Saya sendiri telah memutuskan untuk menjadi blogger full time, menikmati semua waktu saya untuk ngeblog dan berbisnis blog.

Blog Advertising

Salah satu jalan yang paling dominan untuk bisa menghasilkan uang dari sebuah blog adalah melalui blog advertising. Istilahnya adalah layanan periklanan di blog. Dewasa ini karena perkembangan blog yang begitu luar biasa membuat paradigma online advertising di sejumlah perusahaan mulai memberikan porsi yang lebih besar untuk beriklan melalui blog (blog advertisement).

Selain karena jauh lebih murah, beriklan lewat blog juga memberikan keleuasaan untuk menentukan segmen pasar yang menjadi sasaran iklan. Misalnya saja jika ada advertiser ingin mengiklankan sebuah produk kesehatan, maka mereka bisa memasang iklan di blog-blog dengan tema kesehatan. Begitu pula dengan iklan tema lain.

blog advertisingBagi advertiser (pengiklan), model blog advertising yang bisa dipakai untuk sebuah marketing campaign cukup beragam. Bisa menggunakan banner ads, video, ulasan produk (review), iklan klik (pay per click), maupun iklan teks.

BACA:  Internet dan Bisnis Online, Sebuah Catatan Pengantar

Pada konteks ini pula, blogger juga bisa memasang iklan di blog mereka berdasarkan pilihan dari advertiser. Di sebuah blog kita bisa saja memasang beragam iklan, tergantung strategi apa yang kita pakai untuk menjual space iklan di blog yang kita kelola.

Ada 2 pilihan bagi blogger terkait dengan model blog advertising yang akan diterapkan pada sebuah blog. Blogger bisa memilih untuk mengembangkan direct blog advertising atau bisa melalui perantara (blog advertising broker).

Untuk blog yang sudah cukup populer, saya yakin tanpa harus mengikuti program revenue share dari broker, mereka malah sudah bisa menghasilkan pendapatan dari iklan melalui direct advertising.

Jika anda memiliki blog dengan traffik yang memadai, atau tersegmentasi pada kalangan pembaca tertentu, maka saya sarankan untuk segera membuat sebuah halaman yang isinya seputar kebijakan beriklan di blog yang anda kelola, termasuk apakah anda menerima iklan di blog itu, jika ya, maka spesifikasi iklan yang bagaimana yang bisa anda tayangkan dan jangan lupa, berapa harganya per periode tertentu. 🙂

Nah, jika nda masih kesulitan memasarkan space iklan di blog anda, maka anda bisa bergabung dengan layanan broker blog advertising. Kalau untuk skala global, tersedia sangat banyak layanan seperti ini. Untuk sedikit bahan rujukan, silahkan baca artikel seputar blog advertising yang pernah saya tulis di blog ini.

Blog Advertising Lokal

Saya melihat fenomena bisnis blog dalam skala lokal di Indonesia sudah mulai berkembang. Munculnya sejumlah brand blog advertising company lokal seperti KumpulBlogger.com, KlikSaya.com, ReviewMu.com, Jubelink.com, Sitti.com dan sejumlah nama lainnya semakin menegaskan hal tersebut. Selain brand lokal, blogger di negeri ini juga sudah mulai berkenalan dengan blog advertising company skala regional Asia, seperti AdMax Network, Innity.com dan brand lainnya.

Fakta ini membuat kita semakin sadar bahwa bahwa pasar online di Indonesia sudah dianggap cukup menggiurkan, baik untuk pemain skala global, regional maupun lokal. Pada tulisan ini saya lebih tertarik membahas pasar blog advertising lokal, karena sarat dengan tantangan.

BACA:  Blog; Jalan Panjang Metamorfosa Komunikasi

Industri blog di Indonesia memang tidak sefenomenal di Eropa, tetapi dengan pertumbuhan angka pengguna internet dalam negeri yang begitu signifikan, membuat volume aktifitas yang melibatkan blog juga praktis meningkat.

Banyak orang yang mengakses informasi dari blog setiap harinya, mereka berasal dari berbagai kalangan dan segmentasi profesi. Ini menjadi ladang marketing yang mulai disadari oleh calon pengiklan (advertiser), baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri.

Meski omzet yang dihasilkan belum bisa dibandingkan dengan omzet perusahaan blog advertising global, perusahaan-perusahaan blog advertising lokal seperti yang saya sebutkan di atas, cukup bisa hidup dari bisnis mereka. Ini artinya, bisnis blog advertising skala lokal sebenarnya juga menjanjikan peluang laba yang bagus, asalkan dikelola secara profesional.

Salah satu bukti yang cukup menarik adalah eksistensi IDBlogNetwork (IBN) yang dikelola oleh Kukuh TW, Mubarika dan rekan-rekannya. Dalam usia yang masih cukup belia, IBN telah cukup eksis di pasar digital marketing melalui platform blog advertising dengan keberhasilan menggandeng sejumlah brand besar di tanah air.

Brand besar saya kira selalu sejalan dengan omzet besar, dan untuk kasus IBN, saya juga berpikiran demikian. Beberapa blogger yang menjadi publisher di IBN mengatakan bahwa untuk menulis 1 review produk dari IBN mereka bisa dibayar hingga 1 juta rupiah. Luar biasa!

Akhirnya, perlahan namun pasti, saya yakin, bisnis blog advertising lokal di negeri ini akan segera mendapatkan posisi yang layak disandingkan dengan bisnis blog advertising skala global, dan mampu mengimbangi bisnis offline advertising saat ini.

Hanya, yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita adalah bagaimana melakukan edukasi pasar, baik terhadap pihak advertiser dan pemilik brand, maupun kepada para blogger lokal, untuk membuat online advertising menjadi pilihan alternatif di era bisnis modern saat ini.