Kerangka Acuan Puskesmas Perkotaan di Sulawesi Selatan


Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia.

Gambaran keadaan masyarakat dimasa depan atau visi pembangunan kesehatan ini dirumuskan sebagai Visi Indonesia Sehat 2010. Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan yaitu:

 

1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
3) Memelihatra dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau,
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Visi Indonesia Sehat 2010 ini dapat dicapai bila didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia mulai dari tingkat desa hingga ketingkat Nasional.


Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung yang juga sebagai unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan mempunyai fungsi menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, memberdayakan masyarakat dan keluarga serta memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama menuju tercapainya visi kecamatan sehat 2010.

BACA:  Masalah Pembiayaan Kesehatan di Indonesia

Dalam perkembangannya, Puskesmas telah berhasil memberikan kontribusi yang sangat berarti untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti yang ditunjukkan dalam penurunan angka kematian dan angka kesakitan secara bermakna dalam 3 dasawarsa terakhir.

Sayangnya disamping keberhasilan yang telah dicapai tersebut, Puskesmas masih mengahadapi berbagai permasalahan, yang tidak saja berkaitan dengan beban kegiatan pokok yang terlalu banyak yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, tetapi juga masalah-masalah lain yang terkait dengan rendahnya kemampuan Puskesmas untuk menghadapi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga kinerja Puskesmas menurun tajam dan mengakibatkan citra Puskesmas semakin terpuruk.

Tuntutan globalisasi, arus informasi yang kuat dan cepat, perubahan kebijakan sentralistik menjadi desentralistik, perubahan paradigma dalam pembangunan kesehatan mengharuskan kebijakan Puskesmas dirumuskan kembali agar dapat diwujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien, merata dan berkesinambungan diseluruh pelosok tanah air. Pertimbangan inilah yang mendasari lahirnya konsep puskesmas reformasi.

BACA:  Menggagas Agenda Reformasi Kesehatan

Dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal, Puskesmas harus mampu melakukan adaptasi dengan perubahan yang ada dan melakukan intergrasi dengan lingkungan internalnya agar dapat tetap bertahan dan berkembangng ditengah persaingan bisnis.

Puskesmas memerlukan manajemen strategis yang dapat menggambarkan secara akurat lingkungan baru yang dihadapi sekarang dan masa depan dan menciptakan keunggulan kompetitif supaya dapat bertahan dan berkembang mencapai tujuannya. Puskesmas juga memerlukan kompetensi baru dan secara berkelanjutan harus selalu memperbaiki citra dan mutu pelayanannya agar masyarakat mau berkunjung ke Puskesmas.

Oleh karena itu untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja puskesmas maka dirasa perlu untuk mengembangkan suatu model puskesmas yang lebih cocok pada beberapa puskesmas perkotaan di Sulawesi Selatan.

BACA:  Menakar Kegilaan; Mengkritisi Pelayanan Kesehatan Kita

TAHAPAN KEGIATAN

Untuk mengembangkan model puskesmas ini, maka beberapa tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tahap I

Melaksanakan seminar yang bertujuan untuk memperoleh ide atau masukan dari berbagai pihak tentang model puskesmas yang bermutu yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat perkotaan di Sulawesi Selatan

2. Tahap II

Melakukan pengumpulan data untuk memotret dan memetakan potensi yang dimiliki oleh puskesmas .

3. Tahap III

Melakukan lokakarya/workshop untuk menyusun dan mengembangkan model puskesmas yang bermutu yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat perkotaan di Sulawesi Selatan.

4. Tahap IV

Melakukan implementasi dan uji coba model puskesmas dalam bentuk pendampingan serta melakukan evaluasi terhadap hasil uji coba model puskesmas sehingga diperoleh model puskesmas yang bermutu yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat perkotaan di Sulawesi Selatan.