Toleransi terhadap aktivitas di nilai dengan memantau kemampuan pasien untuk bergerak (ambulasi) dan melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Pasien mungkin tidak mampu mempertahankan tingkat aktifitas yang lazim karena kelemahan,keadaan mudah lelah,napas yang pendek, rasa pening dan gangguan neorologis.
Bantuan dalam menyusun rutinitas harian yang menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istrahat mungkin diperlukan. Disamping itu, pasien akan terbantu dengan informasi mengenai tehnik-tehnik menghemat tenaga, seperti duduk pada waktu mencuci atau mempersiapkan makanannya.
Barang-barang pribadi yang sering digunakan harus ditaruh pada tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh pasien. Terapi seperti relaksasi dan imajinasi terbimbing mungkin bermanfaat bagi pasien karena dapat mengurangi rasa cemas yang turut menimbulkan kelemahan dan keadaan mudah letih.
Kolaborasi dengan anggota lainnya dari tim perawatan kesehatan dapat mengungkapkan factor-faktor lain yang berkaitan dengan peningkatan keadaan mudah lelah dan strategi untuk menghadapinya.
Sebagai contoh, jika keadaan mudah lelah itu berhubungan dengan anemia, pemberian Epogen dengan preskripsi medic dapat meringankan keadaan tersebut dan meningkatkan toleransi pasien terhadap aktivitas