Penyebab dan Gejala Pertusis Pada Anak


Gejala Pertusis Pada AnakDEFINISI

Pertusis (Batuk Rejan, Whooping Cough) adalah infeksi bakteri pada saluran pernafasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya diakhiri dengan suara pernafasan dalam bernada tinggi (melengking).

 

Pertusis bisa terjadi pada usia berapapun, tetapi 50% kasus ditemukan pada anak berumur dibawah 4 tahun. Serangan pertusis yang pertama tidak selalu memberikan kekebalan penuh. Jika terjadi serangan pertusis kedua, biasanya bersifat ringan dan tidak selalu dikenali sebagai pertusis.


PENYEBAB

Penyebabnya adalah bakteri Bordetella pertussis. Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah penderita.

BACA JUGA:  Kenali Penyakit Tetralogi Fallot Pada Anak

GEJALA

Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi. Bakteri menginfeksi lapisan tenggorokan, frakea dan saluran udara sehingga pembentukan lendir semakin banyak. Pada awalnya lendir cair, tetapi kemudian menjadi kental dan lengket.

Infeksi  berlangsung selama 6 minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:

1. Tahap kataral (mulai terjadi secara bertahap dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi)

Gejalanya menyerupai flu ringan:

  • Bersin-bersin
  • Mata berair
  • Nafsu makan berkurang
  • Lesu
  • Batuk (pada awalnya hanya timbul di malam hari kemudian terjadi sepanjang hari).
BACA JUGA:  Peran Ayah Dalam Perawatan Bayi

2. Tahap paroksismal (mulai timbul dalam waktu 10-14 hari setelah timbulnya gejala awal)

5-15 kali batuk diikuti dengan menghirup nafas dalam dengan nada tinggi. Setelah beberapa kali bernafas normal, batuk kembali terjadi diakhiri dengan menghirup nafas bernada tinggi. Batuk bisa disertai pengeluaran sejumlah besar lendir yang biasanya ditelan oleh bayi/anak-anak atau tampak sebagai gelembung udara di hidungnya).

Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya muntah.

BACA JUGA:  Jenis Gangguan Perkembangan pada Anak

Serangan batuk bisa diakhiri oleh penurunan kesadaran yang bersifat sementara.

Pada bayi, apneu (henti nafas) dan tersedak lebih sering terjadi dibandingkan dengan tarikan nafas yang bernada tinggi.

3. Tahap konvalesen (mulai terjadi dalam waktu 4-6 minggu setelah gejala awal)

Batuk semakin berkurang, muntah juga berkurang, anak tampak merasa lebih baik.

Kadang batuk terjadi selama berbulan_bulan, biasanya akibat iritasi saluran pernafasan.